Senin 17 Oct 2022 22:29 WIB

Aktivis: Bukan Lagi Soal Ekonomi, Pemicu KDRT Paling Sering Akibat Perselingkuhan

Kasus perselingkuhan meningkat seiring makin mudahnya orang berkomunikasi di medsos.

Red: Reiny Dwinanda
Perselingkuhan (ilustrasi). Kasus KDRT di Lebak, Banten, belakangan didominasi oleh perselingkuhan, bukan lagi motif ekonomi.
Foto:

Menurut Mintarsih, saat ini, penyebab pemicu KDRT itu bukan ekonomi lagi. Sebab, banyak orang dari golongan keluarga tidak mampu, namun tetap harmonis dalam membangun rumah tangganya.

Belakangan, Mintarsih jarang menemukan kasus KDRT di masyarakat dari kalangan keluarga pemulung hingga buruh bangunan, penarik becak, dan ojeg di Lebak. Namun, saat ini kasus yang menonjol adalah kekerasan seksual terhadap anak.

Mintarsih mengatakan untuk mencegah KDRT tentu kedua belah pihak antara suami dan istri harus saling mengenal kekurangan dan kelebihan karakter masing-masing. Apabila, mereka dapat menyatukan, juga memahami untuk saling mengenal kekurangan dan kelebihan karakter itu dipastikan tidak akan terjadi KDRT.

Mintarsih mengingatkan bahwa prinsip perkawinan bertujuan membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warohmah atau rumah tangga yang tentram, penuh kasih sayang dan rahmat. Selain itu, dalam rumah tangga tentu juga harus memahami agama, karena pertanggungjawabanya hingga akhirat nanti.