Selasa 18 Oct 2022 12:13 WIB

Ini Cara Terbaik Perawatan Paliatif dari Siloam Hospitals Semanggi untuk Pasien Kanker

Perawatan paliatif bermanfaat meningkatkan kualitas hidup dan rasa nyaman pasien.

Merawat pasien kanker (ilustrasi).
Foto: picpedia.org
Merawat pasien kanker (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MRCCC Siloam Hospitals Semanggi melakukan edukasi bertajuk 'Never Alone: Tips Mendampingi Pasien Kanker di Masa Sulit' melalui live Instagram, menyambut momentum Hari Paliatif Internasional tahun 2022 pada 8 Oktober, Kamis (6/10/2022). Kegiatan ini diikuti ratusan peserta dari keluarga pasien MRCCC dan sejumlah komunitas penyintas kanker.

 

"Di masa-masa sulit yang dijalani pasien kanker, perawatan paliatif sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup dan rasa nyaman pasien dengan pendekatan holistik dan komprehensif, termasuk dukungan bagi keluarga. Perawatan paliatif tak terbatas hanya pada pasien kanker stadium tertentu, namun dapat dimulai di stadium awal dan juga pada kondisi non-kanker," ujar Koordinator Perawatan Paliatif MRCCC, dr. Venita Eng M.Sc.CT, saat sesi edukasinya dan dalam siaran persnya, Selasa (18/10/2022).

Menurut Venita, perawatan paliatif dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi melibatkan tim multidisiplin, yaitu dokter dari berbagai layanan spesialis, perawat, tim holistic care, relawan, serta rohaniawan. "Tim multidisiplin ini akan merawat para pasien kanker agar lebih nyaman dalam menjalani masa sulit sejak awal diagnosis, hingga masa akhir kehidupan, atau end of life  hingga masa kedukaan keluarga" jelas dokter yang juga aktif di Yayasan Kanker Indonesia.

Layanan perawatan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dapat diakses pasien dan keluarga melalui konsultasi langsung di poliklinik paliatif, kunjungan di ruang rawat inap, telekonsultasi, dan juga tersedia layanan homecare atau kunjungan tim dokter dan perawat paliatif di rumah pasien.

Venita melanjutkan, perawatan paliatif memberikan pendekatan kesehatan terpadu yang bersifat aktif menyeluruh, yaitu pendekatan multidisiplin yang terintegrasi antara dokter, perawat, fisioterapis, petugas sosial medis, psikolog, ahli gizi, rohaniawan, relawan, serta profesi lain yang diperlukan. Ia mengingatkan, sejumlah prinsip perawatan paliatif adalah menghargai setiap kehidupan dan proses kematian dari setiap manusia sebagai proses yang normal.

Prinsip lainnya, sambung Venita, menghargai keinginan pasien dalam mengambil keputusan, berupaya menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang mengganggu, serta mengintegrasikan aspek psikologis, sosial, dan spiritual dalam perawatan pasien dan keluarga.

"Mengacu dari prinsip perawatan paliatif ini, dapat dikatakan penanganan satu pasien tidak dapat disamaratakan dengan pasien lainnya. Tim Paliatif akan menyesuaikan perawatan dengan kondisi dan kenyamanan dari setiap pasien secara individual," jelas Venita. "Tim juga senantiasa memberikan dukungan yang diperlukan agar pasien tetap seaktif mungkin sesuai dengan kondisinya sampai akhir hayat, bahkan hingga dukungan kepada keluarga dalam masa duka cita."

Adapun tim paliatif atau tenaga kesehatan yang berorientasi pada perawatan paliatif harus memiliki sikap peduli terhadap pasien (empati), menghargai pasien sebagai seorang individu yang unik, memiliki pengetahuan dan ketrampilan medis, serta memperhatikan aspek komunikasi dan kultural terkait seperti etnis, ras, agama, dan faktor budaya lain yang bisa mempengaruhi penderitaan pasien. "Persetujuan dari pasien dan atau keluarganya adalah mutlak diperlukan sebelum perawatan paliatif dilakukan," kata Venita.  

Venita juga menjelaskan, layanan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi memiliki sejumlah kualitas unggulan. Di setiap titik perawatan pasien kanker dan keluarga, tim paliatif memiliki pengalaman dan pengetahuan terkini, serta perawatan yang diberikan bersifat personal dan “tailor-made” antara individu. Misalnya saja pada pasien yang merencanakan perawatan paliatif di rumah, akan dipersiapkan beberapa hal khusus seperti akses obat, mobilisasi pasien, fasilitas ruang perawatan, pelaku rawat, serta penentuan sejumlah target perawatan untuk memastikan kepuasan pasien dan keluarga.  

"Care giver (pendamping pasien) juga turut menjadi fokus perawatan, simultan dengan perawatan paliatif pasien itu sendiri. Caregiver akan turut dibekali edukasi dan pemahaman terkait perawatan pasien sehingga dapat berdaya dan kesejahteraan caregiver juga turut diperhatikan," ujar Venita menjelaskan. "Untuk pasien yang merasa memerlukan dukungan, jangan sungkan untuk datang ke kami. Tim paliatif MRCCC akan mendampingi dengan segenap kemampuan dan pengalaman."

Selain tim paliatif MRCCC, ada juga dukungan dari tim Samudra Kasih di MRCCC yang terdiri dari para survivor (penyintas) dan warrior (pejuang) kanker yang aktif berkonstribusi dan mendampingi pasien dan keluarga yang membutuhkan. "Layanan paliatif di MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dapat diakses di aplikasi MYSiloam," kata Venita.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement