REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mayo Clinic telah memperingatkan bahwa ibuprofen bisa menyebabkan pendarahan di perut atau usus tanpa menunjukkan tanda peringatan yang jelas. Kini, para ahli juga mengungkap bahwa menggabungkan ibuprofen dengan suplemen tertentu bisa memicu pendarahan di otak dan menyebabkan strok.
Layanan kesehatan nasional Inggris (NHS) mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi obat herbal berbahan ginkgo biloba dengan ibuprofen karena bisa meningkatkan kemungkinan pendarahan. NHS juga tak yakin obat herbal lain akan aman dikonsumsi dengan ibuprofen.
"Obat herbal tidak diuji dengan cara yang sama seperti obat medis," kata NHS, seperti dilansir dari Express, Selasa (18/10/2022).
Ginkgo biloba biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan fungsi kognitif, menenangkan infeksi kandung kemih dan meningkatkan gairah seksual. Sementara itu, komponen tanaman yang bermasalah dari ginkgo biloba adalah ginkgotoxin. Ini ditemukan dalam biji ginkgo dan area daun pada tingkat lebih rendah.
Para lansia yang memiliki gangguan pendarahan dan perempuan hamil disarankan untuk menghindari obat tersebut. FDA juga memperingatkan bahwa implikasi dapat timbul dari penggabungan obat antiinflamasi non-steroid dan obat herbal berbahan ginkgo biloba.
"Menggabungkan suplemen makanan dan obat-obatan dapat memiliki efek yang berbahaya bahkan mengancam jiwa. Misalnya, obat-obatan untuk HIV/AIDS, penyakit jantung, depresi, perawatan untuk transplantasi organ dan pil KB kurang efektif bila dikonsumsi dengan St John’s Wart," jelas FDA.
Pada tahun 2013, jurnal medis Atherosclerosis melaporkan kasus perdarahan massal intraserebral yang fatal pada seorang pria berusia 71 tahun yang telah mengonsumsi ekstrak ginkgo biloba bersamaan dengan ibuprofen. Pasien meninggal karena perdarahan intraserebral akibat minum ibuprofen selama empat pekan berbarengan dengan konsumsi ekstrak ginkgo biloba selama dua tahun.