Kamis 20 Oct 2022 01:00 WIB

Empat Jenis Kanker Bisa Terdeteksi Sekaligus dengan Metode Tes Terbaru

Kanker payudara, rahim, serviks, dan ovarium bisa dites sekaligus dengan metode baru.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pita pink menjadi simbol kesadaran akan kanker payudara (ilustrasi). Sebuah metode pengetesan baru mampu mendeteksi kanker beberapa tahun sebelum diagnosis.
Foto: Republika
Pita pink menjadi simbol kesadaran akan kanker payudara (ilustrasi). Sebuah metode pengetesan baru mampu mendeteksi kanker beberapa tahun sebelum diagnosis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah metode pengetesan baru mampu mendeteksi kanker beberapa tahun sebelum diagnosis. Metode tes baru ini bisa mendeteksi hingga empat macam kanker dalam satu waktu.

Kinerja dan efektivitas tes baru ini diungkapkan melalui studi dalam jurnal Genome Medicine. Hasil studi menunjukkan bahwa tes baru ini bisa secara akurat mendeteksi perubahan sel yang mungkin berkembang menjadi kanker serviks.

Baca Juga

Tes ini juga bisa mengenali penanda DNA untuk beberapa jenis kanker. Artinya, tes ini bisa digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kanker di masa mendatang. Jenis kanker yang dapat diprediksi adalah kanker payudara, kanker rahim, kanker serviks, dan kanker ovarium.

Dalam mendeteksi perubahan sel terkait kanker serviks, peneliti juga menemukan bahwa tes baru ini memiliki performa yang lebih baik dibandingkan metode pengetesan yang ada saat ini. Pada orang yang tak memiliki perubahan sel namun terpapar oleh human papillomavirus (HPV), tes baru ini bisa mendeteksi 55 persen orang yang akan mengalami perubahan sel dalam empat tahun ke depan.

Seperti diketahui, sebagian besar kasus kanker serviks dipicu oleh HPV. Metode tes baru ini bekerja dengan cara mendeteksi DNA methylation. Sebagai informasi, DNA memuat semua gen yang didapatkan dari orang tua, sedangkan DNA methylationberfungsi untuk memberitahu sel-sel mengnai bagian DNA mana yang perlu dibaca.

Faktor seperti kebiasaan merokok, paparan polusi, pola makan yang buruk, dan kegemukan bisa memicu perubahan pada DNA methylation. Kondisi ini nantinya dapat mendorong perubahan pada perilaku sel.

Studi terbaru ini menggunakan 1.254 sampel skrining serviks pada tiga kelompok wanita. Ketiga kelompok tersebut adalah wanita yang memiliki perubahan sel dengan tingkat risiko kanker rendah hingga tinggi, wanita dengan HPV yang tak memiliki perubahan sel serviks, dan wanita tanpa perubahan sel serviks namun berisiko tinggi mengalami perubahan sel dalam kurun empat tahun.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement