Kamis 20 Oct 2022 19:04 WIB

Berbekal CoE, UMM Jadi Satu dari Sedikit Kampus di Ajang G20

Hanya ada 14 perguruan tinggi swasta dan negeri yang diundang.

Kontribusi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya terbatas di level nasional, tapi juga internasional. Terbaru, Kampus Putih UMM diundang untuk hadir dalam ajang Group of Twenty (G20) yang berlangsung di Bali pada Kamis (20/10/2022) lalu.
Foto: istimewa
Kontribusi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya terbatas di level nasional, tapi juga internasional. Terbaru, Kampus Putih UMM diundang untuk hadir dalam ajang Group of Twenty (G20) yang berlangsung di Bali pada Kamis (20/10/2022) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Kontribusi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tidak hanya terbatas di level nasional, tapi juga internasional. Terbaru, Kampus Putih UMM diundang untuk hadir dalam ajang Group of Twenty (G20) yang berlangsung di Bali pada Kamis (20/10/2022) lalu. Hanya ada 14 perguruan tinggi swasta dan negeri yang diundang dengan semua kementerian Republik Indonesia serta perwakilan dari berbagai negara besar yang tergabung dalam G20.

Pada agenda itu, ada sederet isu penting yang dibahas. Mulai dari bidang perdagangan, kesehatan, hingga transformasi digital. Selain itu juga terkait energi, keamanan, nett zero SDGS dan lainnya. Adapun kampus yang terpilih sudah melalui penilaian dari pihak G20 dan dianggap layak untuk membahas isu-isu terkait. Hadir mewakil Kampus Putih, Wakil Rektor II UMM Dr. Nazaruddin Malik, M.Si. menjelaskan bahwa pertemuan itu mirip dengan summit declaration.

Baca Juga

Nazar, sapaan akrabnya mengatakan bahwa lembaga pendidikan memiliki peran penting di G20. Sederet kampus akan turut aktif berkontribusi dalam impementasi berbagai deklarasi yang dihasilkan di forum internasional itu. Kemudian dijadikan isu pendidikan internasional.

Ia juga menilai bahwa ada peluang untuk menawarkan program Center of Excellence (CoE) yang UMM kembangkan ke forum. Misalnya saja di bidang digital transformation yang ada dalam pelaksanan Digital HUB CoE UMM. Pun dengan pengembangan metaverse serta sederet sekolah profesional yang mendukung terjadinya transformasi digital.

Menariknya, dalam ajang itu, pengembangan talnet hub langsung diberi arahan dan masukan melalui diskusi dengan Ilham Habibie. Salah satu hal penting dalam program transformasi digital adalah identifikasi masalah di Indonesia sehingga talent hub bisa menjadi solusi tepat. “Utamanya Digital Hub UMM yang sudah berakselerasi untuk menjadi solusi bagi kebutuhan SDM digital Indonesia,” tegas Nazar.

Adapula peluang di aspek energi terbarukan karena UMM memiliki pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) yang sering jadi rujukan pengembangan energi oleh banyak pihak. PLTMH ini juga menjadi bagian dari UMM Berbagi untuk Negeri yang bertujuan untuk mengembangkan pembangunan 1000 PLTMH di berbagai wilayah.  “Terutama dalam mendukung ekonomi masyarakat. UMM tentu ingin memberikan kontribusi maksimal di G20. Apalagi pada kesempatan ini, Indonesia menjadi tuan rumahnya,” tutur Nazar.

Adapun G20 atau Group of Twenty adalah forum utama kerja sama ekonomi di level internasional. Para anggotanya merupakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Total ada 19 negara dan 1 lembaga uni eropa yang tergabung di dalamnya.

G20 juga menjadi representasi lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, serta 80 persen PDB dunia. Sedert anggota forum ini di antaranya Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement