Jumat 21 Oct 2022 00:47 WIB

Perangi Konten Menyinggung, Instagram Perkenalkan DM Pengingat Kebaikan

Instagram memperluas upayanya untuk memerangi penyalahgunaan.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Ani Nursalikah
Perangi Konten Menyinggung, Instagram Perkenalkan DM Pengingat Kebaikan
Foto: EPA
Perangi Konten Menyinggung, Instagram Perkenalkan DM Pengingat Kebaikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Instagram memperluas upayanya untuk memerangi penyalahgunaan. Perusahaan memperkenalkan DM pengingat kebaikan yang meminta Anda menjaga Instagram sebagai tempat yang mendukung saat Anda mengirim pesan kepada pembuat konten.

Dilansir dari Engadget, Kamis (20/10/2022), ini mungkin tidak akan menghalangi seseorang yang membuat postingan yang sengaja menyinggung atau provokatif (troll), tetapi jejaring sosial itu jelas berharap itu akan memberi jeda kepada orang-orang yang sebaliknya akan melontarkan hinaan karena marah. Anda akan melihat permintaan serupa saat membalas komentar yang berpotensi menyinggung.

Baca Juga

Filter juga harus lebih bermanfaat. Instagram sedang menguji pendekataan yang akan mengaktifkan komentar Kata Tersembunyi (Hidden Words) dan pemfilteran DM (DM filtering) secara default untuk akun pembuat konten. Anda tidak perlu mengaktifkannya untuk menjauhkan bahasa beracun dari diskusi.

Semua pengguna sekarang dapat menggunakan Kata Tersembunyi untuk menyaring balasan Story (mereka akan tersedia di folder Permintaan Tersembunyi), dan perusahaan akan segera mulai memfilter permintaan DM bahasa Inggris yang melibatkan penipuan dan spam.

Anda juga mungkin lebih mudah memblokir pelaku yang sukar dipahami. Selain kekuatan yang ada untuk secara otomatis memblokir akun baru yang dibuat seseorang, Anda sekarang dapat memblokir akun yang sudah dimiliki pengguna secara otomatis. Seorang peleceh tidak bisa begitu saja beralih ke akun alternatif untuk membuat hidup Anda sengsara.

Penambahan datang ketika Instagram menghadapi tekanan Senat, regulator Inggris Raya dan lainnya untuk mengekang penyalahgunaan dan pelanggaran privasi, terutama untuk remaja. Itu di samping dampak lanjutan dari tuduhan pelapor Frances Haugen bahwa perusahaan induk Meta dengan sengaja mendorong konten yang memicu kemarahan. Pembaruan seperti ini secara teoritis menunjukkan bahwa Instagram ingin menenangkan keadaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement