Sabtu 22 Oct 2022 06:00 WIB

Resep Herbal Pereda Demam dan Batuk-Pilek Rekomendasi Dokter

Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Christiyaningsih
Ilustrasi kunyit. Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter.
Foto: Flickr
Ilustrasi kunyit. Konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekhawatiran orang tua atas kasus Gangguan Ginjal Akut Atipikal Progresif (GgGAPA) atau Acute Kidney Injury (AKI) yang terjadi sejak akhir Agustus 2022 hingga 18 Oktober 2022, membuat mereka menghindari obat-obatan berbentuk sirup seperti obat demam dan obat batuk. Sementara itu, tidak semua obat tablet dapat dibuat dalam bentuk puyer.

Tablet yang dilindungi agar bahan aktif obat tidak rusak ketika terpapar asam lambung (tablet salut enterik) ataupun tablet yang diformulasikan agar melepaskan obat secara bertahap (tablet sustained release), tidak dapat dihancurkan dan dijadikan puyer. Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendapat sejumlah pertanyaan dari dokter, tenaga kesehatan, hingga masyarakat terkait alternatif ramuan herbal penurun demam dan pereda batuk-pilek pada anak. 

Baca Juga

Ketua Umum PDPOTJI Inggrid Tania mengatakan PDPOTJI merekomendasikan dua ramuan herbal alami yang aman untuk anak sebagai alternatif. Ramuan ini memiliki rasa yang enak dan tidak pahit serta bahannya murah dan mudah didapatkan. Resep herbal ini dapat dibuat dengan mudah dan disiapkan secara higienis.

Berikut adalah contoh ramuan penurun demam dan/atau pereda batuk-pilek pada anak usia 1-12 tahun:

Sirup madu bawang jahe

Dosis tiga kali 5 ml sehari, sebelum atau sesudah makan.

Bahan-bahan:

• 30 ml madu murni

• 1 siung bawang merah, dicincang halus

• 1 siung bawang putih, dicincang halus

• 10 gram jahe segar, dicincang halus

• 1⁄2 buah jeruk nipis, diperas

Cara Membuat:

• Masukkan cincangan bawang merah, bawang putih dan jahe ke dalam botol yang berisi madu, lalu masukkan air perasan jeruk nipis.

• Tutup botolnya, kemudian kocok/ guncang-guncang botolnya.

• Diamkan dalam suhu kamar selama 8 jam, sehingga didapatkan sirup dengan konsistensi encer.

• Saring, tuang ke dalam botol obat yang bersih dan kering.

• Siap dikonsumsi dengan takaran 1 sendok teh (5ml) sekali minum.

• Simpan dalam kulkas dan habiskan dalam waktu 2-3 hari.

Berikut adalah contoh ramuan penurun demam dan/atau pereda batuk-pilek untuk bayi usia 6 bulan – 1 tahun:

Susu kunyit

Dosis tiga kali sehari, sebelum atau sesudah makan.

Bahan-bahan:

• 1/8 – 1/4 sendok teh kunyit bubuk (diutamakan kunyit bubuk organik)

• ASI atau susu formula dengan volume yang biasa dikonsumsi

Cara Membuat:

• Siapkan ASI atau susu formula hangat dalam gelas, masukkan kunyit bubuk, lalu aduk sampai rata.

• Siap diminum

Pada anak yang sehat, dua ramuan herbal di atas dapat dikonsumsi satu kali sehari, dengan tujuan memelihara kesehatan dan menguatkan daya tahan tubuh. Peragaan dua pembuatan resep di itu dapat disimak pada kanal YouTube Dokter Herbal TV.

Bahan-bahan herbal dalam dua ramuan itu secara empirik terbukti aman dan berkhasiat dalam membantu menurunkan demam dan meredakan batuk-pilek pada anak, tanpa ada laporan efek samping, dengan rasa yang disukai anak pada umumnya.

Hasil-hasil penelitian juga mengonfirmasi keamanan penggunaan pada anak dan aktivitas sebagai antioksidan (penangkal radikal bebas), imunomodulator (penguat daya tahan tubuh), anti-inflamasi (antiperadangan), antipiretik (penurun demam), antitusif (penekan refleks batuk), mukolitik (pengencer dahak), dekongestan (pelega kongesti hidung), dan anti-alergi yang ringan pada anak.

Konsumsi ramuan herbal itu menjadi kontra-indikasi pada anak yang alergi terhadap salah satu bahan. Namun kasus alergi terhadap bahan herbal tersebut sangat amat jarang terjadi. Akan tetapi, konsumsi ramuan herbal pada anak tetap perlu dikonsultasikan dulu dengan dokter atau tenaga medis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement