REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gejala penyakit jantung biasanya muncul beberapa saat sebelum serangan. Namun dalam beberapa kasus, angina pectoris alias angin duduk bisa muncul jauh lebih awal mendahului serangan jantung.
"Pada sebagian orang, gejala bisa terjadi beberapa bulan atau lebih sebelum serangan jantung berlangsung," jelas Zi Jian Xu MD PhD FACC dari Sutter Health, seperti dilansir Express, Senin (24/10/2022).
Angina adalah istilah medis untuk nyeri dada. Secara umum, keluhan angina bisa muncul karena adanya penurunan aliran darah ke otot jantung. Penurunan aliran darah ini kerap dipicu oleh adanya penumpukan lemak yang mempersempit pembuluh darah atau aterosklerosis.
Selain memunculkan rasa nyeri di dada, angina juga dapat memicu timbulnya beberapa keluhan lain. Keluhan-keluhan tersebut adalah mual, lelah, sesak napas, berkeringat, serta pening.
Secara umum, serangan angina biasanya tidak mengancam jiwa. Akan tetapi, kemunculan angina merupakan sebuah tanda peringatan bahwa seseorang berisiko mengalami serangan jantung atau strok.
"Dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup sehat, merupakan hal yang mungkin untuk mengontrol angina dan menurunkan risiko dari masalah-masalah yang lebih serius," jelas National Health Service.
Angina bisa terbagi menjadi dua tipe, yaitu angina stabil dan tidak stabil. Angina stabil kerap muncul akibat adanya pemicu, seperti stres atau olahraga. Serangan angina stabil akan mereda setelah tubuh diistirahatkan selama beberapa menit.