REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Prof Aru Wisaksono Sudoyo mengingatkan masyarakat untuk menjauhi faktor risiko kanker yang bisa diubah, seperti gaya hidup. Ia mengatakan sebesar 30 persen risiko kanker ada pada faktor kebiasaan, seperti makan terlalu banyak.
"Faktor risiko dari kanker itu terkait kebiasaan dalam hal ini lingkungan, apa yang kita makan itu menempati 30 persen dari faktor risiko kanker, bahkan lebih besar dari rokok," ucapnya dalam diskusi mengenai malanutrisi pada pasien kanker yang diikuti di Jakarta, Senin (24/10/2022).
Prof Aru mengatakan efek dari makan terlalu banyak bisa menimbulkan masalah obesitas (overweight). Itu dapat menyebabkan terjadinya 10 penyakit kanker yang paling sering dijumpai, salah satunya adalah kanker payudara.
Prof Aru mengatakan jumlah penderita kanker di Indonesia semakin bertambah dan berkembang sebanyak 50 persen, jika dibandingkan dengan negara maju di dunia. Tercatat dari data Global Burden of Cancer Study (Globocan) dari World Health Organization (WHO), total kasus kanker di Indonesia pada 2020 mencapai 396.914 kasus.
"Karena mereka (negara maju) lebih bagus dalam deteksi dini serta langkah-langkah preventif," ucap Prof Aru.