REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam konsultan endokrin metabolik diabetes dr. R. Bowo Pramono, Sp.PD-KEMD mengatakan konsumsi gula secara berlebihan dapat memicu masalah pada kulit, bahkan bisa memperburuk kondisi kulit pada penderita diabetes. "Gula yang berlebihan akan ditimbun sebagai lemak. Lemak akan ditimbun lagi di kulit, bisa timbul jerawat akibat nutrisi dari kulitnya itu tidak sempurna, tidak lengkap, sehingga dia mudah terkena infeksi sehingga jerawat," kata dokter dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta itu dalam bincang-bincang virtual pada Senin (24/10/2022).
Dia mengatakan, selama pankreas masih sehat dan mengeluarkan insulin secara cukup, maka sebetulnya gula yang dikonsumsi berlebihan masih dapat dikontrol dalam tubuh. "Jadi selama kadar gula darahnya masih bagus, dengan mengonsumsi makanan manis secukupnya atau tidak berlebih, otomatis kesehatan kulit juga akan terjaga," kata Bowo.
Akan tetapi jika pankreas dan insulin terganggu, ditambah kadar gula darah yang tinggi, maka kondisi tersebut dapat berkaitan dengan masalah kulit, termasuk terhambatnya proses penyembuhan luka di kulit. Hal itu terjadi karena insulin tidak mampu memindahkan glukosa dalam darah ke sel kulit sehingga penyembuhan luka juga akan semakin sulit.
"Kalau kemanisan di dalam darah (kadar gula tinggi) otomatis sel kulit tidak mau makan sehingga penyembuhan dari luka itu juga sulit karena protein tidak sampai ke sana (ke sel kulit), makanan dan obat juga tidak sampai sana," kata Bowo.
Peningkatan insulin dapat memicu produksi minyak di kulit menjadi lebih banyak sehingga kulit lebih rentan mengalami jerawat. Masalah kulit tersebut juga akan sulit sembuh pada penderita diabetes. Selain jerawat, masalah kulit lainnya yang bisa timbul akibat konsumsi gula berlebih juga termasuk penuaan kulit. Bowo menjelaskan kondisi tersebut dapat terjadi saat kelenjar keringat tidak mampu mengeluarkan lemak sehingga kulit menjadi kering atau tidak lembap.
"Sering orang bertanya. Dok, kalau orang diabetes cepat tua kelihatannya. Betul, karena pada saat gulanya tinggi, lemak-lemak yang di bawah kulit itu akan berkurang, apalagi kalau sudah terjadi neuropati diabetes," katanya.
"Banyak teman-teman yang berobat ke kulit, tapi gulanya belum diperbaiki, ya, percuma. Jadi gulanya diperbaiki dulu, sambil perawatan. Itu tentu akan lebih bagus sehingga nutrisi itu sampai ke kulit," kata Bowo.