REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama beberapa pekan ke depan, dua gerhana akan terjadi. Pada Selasa (8/11/2022) pagi, bulan akan terjun sepenuhnya ke dalam bayang-bayang Bumi menghasilkan gerhana bulan total yang akan terlihat dari Amerika Utara serta sebagian Amerika Selatan, Asia Tengah dan Timur, Australia dan Selandia Baru.
Namun sebagai pendahuluan, dua pekan sebelum peristiwa ini, pada Selasa (25/10/2022), bulan baru akan mengorbit di antara matahari dan Bumi, sehingga terjadi gerhana matahari sebagian. Untuk menghasilkan gerhana matahari ini, bayangan bulan akan mengikis daerah kutub utara Bumi.
Dilansir dari Space, Selasa (25/10/2022), ini akan terlihat dari bagian timur Greenland dan seluruh Islandia, serta sebagian besar Eropa (kecuali Portugal dan bagian barat dan selatan Spanyol), timur laut Afrika dan di sebagian besar Asia barat dan tengah. Bahkan jika Anda tidak tinggal di daerah ini, untungnya Anda dapat menonton gerhana matahari parsial secara online berkat beberapa streaming langsung gratis.
Gerhana terbesar—dengan hampir tujuh per delapan diameter matahari (86,2 persen) tersembunyi—terjadi saat matahari terbenam lokal di Dataran Siberia Barat dekat kota Nizhnevertovsk, salah satu kota terkaya di Rusia.
Sisa zona gerhana akan melihat lebih sedikit matahari yang tertutup. Untuk sebagian besar Eropa timur, termasuk Rusia barat, Finlandia, dan bagian utara Swedia dan Norwegia, serta Ladakh, Jammu dan Kashmir di India, lebih dari 60 persen diameter matahari akan tertutup oleh bulan baru yang lewat.
Di seluruh Eropa timur-tengah, termasuk Denmark, Polandia, Rumania, Balkan, serta sebagian besar Timur Tengah dan India barat magnitudo gerhana berkurang hingga 40 persen hingga 60 persen. Untuk Islandia, serta sebagian besar Inggris Raya, Jerman, Prancis timur, Italia, Yunani, Mesir, dan India barat data, besarnya semakin berkurang, hingga 40 persen, sedangkan untuk Prancis barat, Spanyol timur laut, Libya, Sudan, Ethiopia dan Somalia, kurang dari 20 persen diameter matahari akan mengalami gerhana.