REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) baru saja mengambil tindakan mengelak untuk menghindari pecahan satelit hancur dalam uji coba anti-satelit Rusia pada November 2021. Dilansir dari Space, Rabu (26/10/2022), pada Senin (24/10/2022) pukul 20.25 EDT (pukul 00.25 GMT pada 25 Oktober), tim ISS menembakkan pendorong di Progress 81, sebuah kapal kargo Rusia yang terpasang di stasiun, selama total lima menit dan lima detik untuk menghindari pecahan puing, menurut pernyataan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Ini "Pre-Determined Debris Avoidance Maneuver" (PDAM) ini dilakukan untuk memberikan jarak ekstra kepada kompleks dari jalur yang diprediksi dari fragmen puing, kata pejabat badan tersebut. Manuver tersebut meningkatkan ketinggian ISS sebesar 0,2 mil (0,32 kilometer) di apogee (titik terjauhnya dari Bumi) dan 0,8 mil (1,3 km) di perigee (titik terdekatnya dengan Bumi), menurut NASA. Penembakan pendorong tidak memengaruhi operasi normal stasiun luar angkasa.
Fragmen puing yang mendorong manuver penghindaran itu dibuat oleh uji coba Rusia terhadap direct ascent anti-satellite (ASAT) missile , yang dilakukan pada 15 November 2021. Rudal itu, diluncurkan dari darat, menghancurkan satelit Soviet yang sudah mati yang dikenal sebagai Cosmos 1408 yang telah keluar dari komisi sejak 1980-an.
“Benar-benar tidak ada alasan mereka seharusnya menggunakan target sebesar itu,” kata ahli astrofisika dan pelacak satelit Jonathan McDowell, dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian di Cambridge, Massachusetts, kepada Space.com saat itu.
“Mereka bisa saja menggunakan target yang lebih kecil dan menghasilkan lebih sedikit puing,” tambah McDowell.
Uji coba itu telah menuai kecaman luas dari badan antariksa dan pakar kebijakan luar angkasa di seluruh dunia dan mendorong astronaut di ISS untuk berlindung. Ini bukan pertama kalinya ISS harus menghindari puing-puing yang tersisa dari tes ASAT Rusia. Pada Juni 2022, stasiun luar angkasa melakukan manuver serupa untuk menghindari pecahan Cosmos 1408.
Setelah tes ASAT Rusia yang dilakukan di Cosmos 1408, beberapa negara telah membuat komitmen untuk tidak melakukan tes ASAT yang merusak untuk membantu mencegah proliferasi puing-puing ruang angkasa di orbit. Ini termasuk Republik Korea, Jerman, Jepang, Kanada, Selandia Baru, Amerika Serikat, dan Inggris.