Oleh : DR. dr. Rohadi Sp.BS (K), FICS, FINPS (Ketua IDI Wilayah NTB)
REPUBLIKA.CO.ID, Stroke adalah kondisi darurat medis yang mengancam jiwa yang terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terhenti, sehingga penanganan segera sangat penting untuk dilakukan. Semakin cepat seseorang menerima perawatan untuk stroke, semakin sedikit kerusakan yang mungkin terjadi. Sehingga jika menemukan tanda dan gejala stroke pada diri sendiri atau orang lain di sekitar kita, sebaiknya segera menghubungi rumah sakit terdekat atau jika memungkinan langsung dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Gejala utama stroke yang dapat dikenali dengan cepat adalah dari wajah, lengan, dan juga ucapan. Wajah mungkin jatuh di satu sisi, orang tersebut mungkin tidak dapat tersenyum, atau mulut atau matanya mungkin jatuh. Orang yang diduga terkena stroke mungkin tidak dapat mengangkat kedua lengan dan menahannya di sana karena kelemahan atau mati rasa pada salah satu lengan. Ucapan mereka mungkin tidak jelas atau kacau, atau orang tersebut mungkin tidak dapat berbicara sama sekali meskipun tampak terjaga; mereka mungkin juga kesulitan memahami apa yang Anda katakan kepada mereka.
Otak membutuhkan oksigen dan nutrisi yang disediakan oleh darah untuk berfungsi dengan baik seperti semua organ. Jika suplai darah dibatasi atau dihentikan, sel-sel otak mulai mati. Hal ini dapat menyebabkan cedera otak, cacat dan mungkin kematian.
Ada dua penyebab utama stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Stroke iskemik terjadi di mana suplai darah yang tersumbat. Stroke tipe ini terjadi sekitar 85% dari semua kasus stroke. Sedangkan stroke hemoragik adalah stroke di mana pembuluh darah melemah yang memasok otak pecah. Selain itu, ada juga kondisi terkait yang disebut serangan iskemik transien, di mana suplai darah ke otak untuk sementara terganggu. Hal ini menyebabkan apa yang dikenal sebagai mini-stroke. Ini bisa berlangsung beberapa menit atau bertahan hingga 24 jam. Kondisi ini harus segera ditangani, karena sering kali merupakan tanda peringatan bahwa Anda berisiko mengalami stroke penuh dalam waktu dekat. Oleh karena itu, pemeriksaan medis harus segera dilakukan.
Beberapa kondisi diketahui dapat meningkatkan risiko terkena stroke, diantaranya adalah tekanan darah tinggi (hipertensi), kolesterol tinggi, detak jantung tidak teratur (fibrilasi atrium), dan diabetes. Oleh karena gaya hidup sehat merupakan cara terbaik untuk dapat menghindari faktor risiko stroke. Mengatur diet atau pola makan dengan baik, berolahraga secara teratur, mengurangi konsumsi minuman beralkohol, berhenti merokok adalah cara yang sudah terbukti dapat mengurangi risiko stroke. Perlu diketahui bahwa, tren kejadian stroke beberapa tahun ini sudah meningkat pada usia dewasa muda. Hal ini tentu penting untuk diperhatikan sejak dini oleh semua pihak. Jika Anda memiliki kondisi yang meningkatkan risiko stroke, penting untuk mengelolanya secara efektif. Misalnya, minum obat yang diresepkan untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau kadar kolesterol.
Perawatan tergantung pada jenis stroke yang dialami, termasuk bagian otak mana yang terpengaruh dan apa penyebabnya. Stroke biasanya diobati dengan obat-obatan. Ini termasuk obat-obatan untuk mencegah dan melarutkan pembekuan darah, mengurangi tekanan darah dan menurunkan kadar kolesterol. Dalam beberapa kasus, prosedur mungkin diperlukan untuk menghilangkan gumpalan darah. Pembedahan mungkin juga diperlukan untuk mengobati pembengkakan otak dan mengurangi risiko pendarahan lebih lanjut jika ini adalah penyebab stroke Anda.
Orang yang selamat dari stroke sering mengalami masalah jangka panjang yang disebabkan oleh cedera pada otak mereka. Beberapa orang membutuhkan masa rehabilitasi yang lama sebelum mereka dapat memulihkan kemandirian mereka sebelumnya, sementara banyak yang tidak pernah sepenuhnya pulih dan membutuhkan dukungan berkelanjutan setelah stroke mereka. Pelayanan untuk membantu rehabilitasi pasien-pasien pasca stroke ini sangat penting untuk dilakukan karena pasien yang pulih dari stroke belajar atau mempelajari kembali keterampilan yang mereka butuhkan untuk tinggal di rumah secara mandiri.
Beberapa orang akan terus membutuhkan beberapa bentuk perawatan atau bantuan dengan aktivitas sehari-hari mereka. Misalnya, bantuan tenaga kerja mungkin dibutuhkan untuk datang ke rumah orang tersebut untuk membantu mencuci dan berpakaian, atau untuk menemani.
Penanganan stroke terkini juga meliputi tindakan minimal invasif, seperti penggunaan endoskopi untuk mengambil klot stroke perdarahan, dan tindakan endovaskular untuk mengambil sumbatan di pembuluh darah otak. Tindakan endoskopi biasanya membutuhkan bukaan yang kecil, dan menggunakan alat khusus untuk mengambil gumpalan stroke perdarahan, sehingga tidak diperlukan insisi operasi yang besar.
Tindakan endovaskular adalah tindakan yang hanya perlu memasukkan kateter ke dalam pembuluh darah besar di paha. Melalui akses yang kecil tersebut, kateter dan alat khusus mampu memvisualisasi lokasi sumbatan dan mengambil sumbatan tersebut. Sayangi diri dengan pola hidup sehat, kontrol tekanan darah tinggi, kontrol gula darah dan penyakit jantung. Kolaborasi Bersama tim medis yang sesuai dibidang neuroscience terdiri dari dokter, dokter spesialis neurologi, dokter bedah saraf, jantung, interna, anesthesi, rehab medik dan bidang terkait sangat diperlukan untuk dalam rangka tatalaksana komprehensif stroke saat ini.