REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter gigi spesialis prosthodonti Djamilah Tohirah mengimbau masyarakat untuk secepatnya membuat gigi tiruan meski hanya kehilangan satu gigi. Dengan begitu, fungsi gigi dapat terjaga.
"Kalau tidak, ruangan yang kosong itu, gigi sebelahnya itu akan bergeser," kata drg Djamilah dalam talkshow HUT 103 RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang ditayangkan secara daring, Senin (31/10/2022).
Drg Djamillah menjelaskan kondisi itu disebut sebagai migrasi. Gigi pendukung, yaitu gigi atas gigi lawan, akan turun jika ada ruang kosong di gusi.
Drg Djamilah menyampaikan jika ada gigi yang sudah turun maka otomatis hubungan rahang atas dan rahang bawah sudah tidak harmonis lagi. Ketidakharmonisan juga bisa berdampak pada kelainan sendi atau temporomandibular yang akan membutuhkan perawatan ekstra kepada dokter spesialis lain.
Pembuatan implan atau gigi tiruan, menurut drg Djamilah, merupakan upaya untuk memperbaiki fungsi mastikasi karena jika tidak ada gigi akan menyababkan seseorang sulit dalam menguyah makanan. Selain itu, implan juga berfungsi untuk memperbaiki estetika, terutama untuk gigi bagian depan serta memperbaiki fungsi bicara.
"Jika kehilangan gigi terutama gigi depan pada saat pengucapan huruf s itu akan berbeda itu suaranya itu akan pasti akan mendesis. Oleh karena itu, harus segera dibuatkan gigi tiruan jika terjadi kehilangan gigi tetap," ujarnya.
Lebih lanjut, drg Djamilah menjelaskan bahwa implan gigi terbagi menjadi dua, yakni gigi tiruan lepas dan cekat. Gigi tiruan lepas merupakan implan yang bisa dilepas pasang oleh pasien secara mandiri.
Keuntungan dari jenis ini adalah mudah dibersihkan layaknya menyikat gigi. Namun, sering kali pasien merasa tidak nyaman karena ada benda asing di dalam mulut dan gigi.
Belum lagi jika terbuat dari bahan akrilik yang lebih mudah rapuh dan pecah. Sementara itu, gigi tiruan cekat lebih nyaman karena proses adaptasinya cenderung lebih cepat karena lebih menyerupai gigi asli.
"Gigi tiruan cekat itu adalah gigi yang dipasang secara cekat, bisa gigi pendukungnya. gigi kiri kanannya yang dilakukan sementasi. Nah dengan begitu pasien akan merasa itu adalah seperti gigi asli dan adaptasinya pun cukup baik," jelas dia.