Rabu 02 Nov 2022 06:45 WIB

Jalan Cepat Selama Tujuh Menit Bisa Tekan Risiko Penyakit Jantung

Jalan cepat setiap hari bisa cegah penyakit jantung secara signifikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Jalan kaki (ilustrasi). Jalan cepat dapat pangkas risiko penyakit jantung.
Foto: www.pixabay.com
Jalan kaki (ilustrasi). Jalan cepat dapat pangkas risiko penyakit jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penyakit jantung koroner bertanggung jawab atas kematian 64 ribu warga Inggris setiap tahun. Para ilmuwan pun semakin banyak belajar tentang cara mencegahnya.

Selama ini, olahraga aerobik seperti jalan kaki terbukti dapat membantu mencegah penyakit jantung. Penelitian baru menunjukkan bahwa menambahkan sedikit kecepatan untuk berjalan juga bermanfaat.

Baca Juga

Studi yang diterbitkan pada Kamis (27/10/2022) di European Heart Journal menemukan bahwa melakukan jalan cepat setiap hari dapat membantu mencegah penyakit jantung secara signifikan. Para peneliti di Leicester Biomedical Research Center dan University of Cambridge menganalisis data kesehatan lebih dari 80 ribu warga Inggris untuk mengungkap tren tentang olahraga dan penyakit kardiovaskular.

Peneliti melihat bahwa tingkat penyakit kardiovaskular 14 persen lebih rendah pada orang-orang yang olahraganya terdiri atas 20 persen olahraga sedang hingga berat. Itu jika dibandingkan dengan mereka yang hanya melakukan olahraga sedang hingga berat sebesar 10 persen.

"Ini sama dengan mengubah jalan kaki 14 menit setiap hari menjadi jalan cepat tujuh menit," kata peneliti, seperti dilansir dari laman Express, Selasa (1/11/2022).

Para peneliti juga menemukan bahwa tingkat penyakit jantung tidak berubah ketika jumlah keseluruhan aktivitas fisik meningkat, tetapi proporsi dari olahraga sedang hingga berat tetap sama. Penyakit kardiovaskular adalah istilah luas yang menggambarkan kondisi yang mempengaruhi kesehatan jantung dan darah, termasuk penyakit jantung koroner dan strok.

John Hopkins Medicine menjelaskan bahwa olahraga memberikan beberapa manfaat fisik bagi jantung, termasuk menurunkan tekanan darah. Olahraga bekerja seperti obat beta-blocker untuk memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah (saat istirahat dan juga saat berolahraga).

"Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko utama penyakit jantung," kata John Hopkins Medicine.

Penelitian sebelumnya juga menemukan bahwa olahraga dapat memangkas kadar kolesterol jahat (LDL) sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Kadar kolesterol LDL yang tinggi dapat menyebabkan aterosklerosis yakni penumpukan zat lemak di dinding pembuluh darah. Aterosklerosis menghalangi darah mencapai jantung yang menjadi tanda penyakit jantung, serta organ lain seperti otak dalam kasus strok.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement