REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis gizi klinik dr. Luciana Sutanto, SpGK, mengatakan, diet seimbang sesuai usia sangat baik untuk pertumbuhan anak. "Diet itu mengatur makan, bukan menurunkan berat badan. Sedini mungkin sudah diatur makannya," kata Lucianadalam diskusi mengenai diet vegetarian yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (2/11/2022).
Ia mengatakan, anak jangan asal mengurangi makan untuk kurus, karena bisa mengganggu pertumbuhannya. Oleh karena itu, gizi seimbang harus diterapkan agar nutrisi yang masuk ke dalam tubuh sesuai porsi kebutuhan.
"Itu sebabnya harus dihitung dengan baik. Jadi jangan asal anaknya gemuk makannya sedikit, bisa mengganggu pertumbuhan," ucapnya.
Jika anak menerapkan diet yang tidak sesuai dengan kondisi tubuhnya, menurut dia, bisa terjadi gangguan pertumbuhan yang tidak terlihat seperti kurang gizi, anemia, organ yang tumbuh tidak sempurna, dan mudah sakit. "Malnutrisi atau kurang gizi itu bisa berpengaruh pada sistem imunitas, jadi gampang sakit," ucap Luciana.
Diet di luar gizi seimbang, menurut Luciana, sulit diterapkan orang pada umumnya karena daya tahan tubuh orang berbeda-beda. Jika diet dilakukan dengan cara ekstrem, tubuh menjadi tidak sehat dan tidak direkomendasikan oleh dokter gizi.
"Itu sebabnya kita menganut ke gizi seimbang karena sebagai dokter sudah menentukan butuh sekian kalori, karbohidrat sekian, protein, lemak, vitamin, mineral, jadwal makan yang ideal, porsi makan, itu yang harus diselesaikan bersama pasien," katanya.
Ia juga mengingatkan dalam mengonsumsi sumber protein tidak berlebihan termasuk daging, telur, ikan, susu, dan kacang-kacangan. "Kalau dikonsumsi berlebihan tubuh berisiko untuk tidak bisa memetabolisir, akibatnya asam urat akan naik. Jadi kalau gizi seimbang itu sudah ada takarannya," ucap Luciana.