REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Komisi IV DPR RI mendorong Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) di Kota Sukabumi terus berkembang. Caranya dengan menjaga kualitas air dan lingkungan serta menggencarkan upaya magang.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang memimpin kunjungan kerja ke BBPBAT Sukabumi yang berada di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jumat (4/11/2022). Hadir dalam momen itu Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu dan Kepala BBPBAT Fernando J Simanjuntak.
''Komisi IV DPR RI mendorong BBPBAT menjadi pusat pembibitan ikan yang terbaik,'' ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi. Caranya dengan menjaga kualitas air yang harus diperbaharui dan peningkatan menjaga gunung, daerah aliran sungai dan limbah harus dibersihkan.
Pola pelatihan juga lanjut Dedi, diubah jadi magang. Di mana orang yang minat pengembangan perikanan dimagangkan di tempat berhasil. Sebab, kalau hanya pelatihan saja kurang efektif. Sehingga kata Dedi, balai benih tetap jadi pusat penelitian dan pengembangan budidaya ikan yang terbaik. Nantinya bisa berdampak positif bagi lembaga maupun warga sekitar.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Tb Haeru Rahayu mengatakan, pada momen ini juga diberikan sejumlah bantuan kepada pembudidaya ikan. Selain itu mendorong pakan mandiri untuk pembudidaya dengan mesin pencetak pakan.
Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami yang hadir dalam momen itu mengatakan, sejak dahulu Sukabumi sudah terkenal dengan komoditas unggulan ikan air tawar, hal ini ditandai dengan adanya kantor BBPBAT. Kehadiran Komisi IV DPR RI beserta Dirjen Perikanan Budidaya KKP di BBPBAT ini akan semakin meneguhkan peran dan fungsi dalam mengembangkan Budidaya ikan air tawar.
"Kami harapkan Budidaya ikan air tawar yang selanjutnya dapat dikembangkan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Andri S Hamami. Pemkot Sukabumi saat ini sedang menggelorakan agar masyarakat setiap hari di meja-meja makan, menu hotel dan restoran agar selalu tersedia ikan dengan berbagai variasi menunya.
Mengingat salah satu permasalahan di negara kita yakni stunting. Diharapkan dapat diatasi dengan kebiasaan memakan ikan." Kedepan kita berharap akan ada kerja sama yang lebih intensif dengan BBPBAT agar kebiasaan gemar makan ikan ini menkadi budaya masyarakat kita," terang dia.