REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, menyoroti melonjaknya kembali kasus Covid-19 di Indonesia. Ia pun kembali mendorong masyarakat yang belum vaksin booster untuk segera melakukan vaksin booster.
"Rakyat banyak puluhan juta yang lebih 100 juta lebih yang belum dibooster sesuai target. Bandingkan dengan vaksin 1 ya, atau vaksin 2 yang sudah 73 persen, sedangkan ini masih 27 persen. Artinya masih banyak sekali yang belum. Nah ini menjadi salah satu PR kita bersama," kata Rahmad kepada Republika, jumat (4/11/2022).
Penularan Covid-19 juga diperparah dengan semakin tidak antusiasnya untuk divaksin. Padahal pemerintah sudah menggelontor lima juta vaksin booster kita sehingga tidak alasan stok vaksin tersendat. "Cuma masalahnya di masyarakat. antusias untuk di booster kan juga sangat rendah. saya mengalami sendiri mengadakan vaksin dan tidak sesukses vaksin 1 dan vaksin 2," ujarnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes). Dirinya melihat masyaraka hampir tak lagi melaksanakan prokes."Itu salah satu cara efektif kita. Jadi dua hal tadi, gerakan lagi booster, gerakan lagi protokol kesehatan terutama di ruang tertutup, saya kira menjadi salah satu cara menghalau keberadaan covid-19," kata politikus PDIP tersebut.