Ahad 06 Nov 2022 05:39 WIB

Ilmuwan Temukan Materi Gelap dari 12 Miliar Tahun yang Lalu

Materi gelap merupakan zat misterius yang mendominasi alam semesta ini.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Peta materi gelap terbesar.
Foto:

Objek besar seperti galaksi menyebabkan ruang-waktu melengkung begitu kuat sehingga cahaya dari sumber di belakang galaksi melengkung, seperti jalur kelereng yang digulung melintasi lembaran karet yang diregangkan akan menyimpang. Efek ini menggeser posisi sumber cahaya di langit, sebuah fenomena yang disebut pelensaan gravitasi.

Untuk mempelajari distribusi material gelap di sebuah galaksi, para astronom dapat mengamati bagaimana cahaya dari sumber di belakang galaksi itu berubah saat melewati 'galaksi lensa'. Semakin banyak material gelap yang dikandung galaksi lensa, semakin besar distorsi cahaya yang melewatinya.

Tetapi teknik ini memiliki keterbatasan. Karena galaksi paling awal dan paling jauh sangat redup, saat para astronom melihat lebih dalam ke alam semesta dan lebih jauh ke masa lalu, efek pelensaan menjadi lebih halus dan sulit untuk dilihat.

Para ilmuwan membutuhkan banyak sumber latar belakang dan banyak galaksi awal untuk lensa spot oleh material gelap. Masalah ini telah membatasi pemetaan distribusi material gelap ke galaksi yang berusia sekitar delapan hingga 10 miliar tahun.