REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Planetarium dan Observatorium Jakarta (POJ), Taman Ismail Marzuki, mengajak masyarakat mengamati gerhana bulan total dalam kegiatan "Piknik Malam Bersama Bloodmoon". Fenomena alam tersebut bisa diamati di Indonesia pada Selasa (8/11/2022) petang.
"Bagi sahabat yang ingin mengamati gerhana bulan total secara langsung menggunakan teleskop, sahabat dapat mengikuti kegiatan "Piknik Malam Bersama Bloodmoon" yang akan dilaksanakan di Lobby Teater Besar dan Plaza Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki," demikian bunyi unggahan di akun Instagram resmi POJ, @planetariumjkt.
Kegiatan akan dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi diskusi pada pukul 15.30 hingga pukul 17.47 WIB, serta sesi pengamatan gerhana bulan total pada pukul 18.30 hingga 21.00.
Sesi diskusi akan dipandu oleh Helmi Romdhoni, pengurus Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ). Materi terkait gerhana bulan akan dibawakan oleh Widya Sawitar dari Himpunan Astronom Indonesia (HAI).
Selain melakukan pengamatan di kawasan Taman Ismail Marzuki, tim Planetarium juga bekerja sama dengan instansi dan komunitas astronomi di Indonesia untuk mengamati gerhana bulan total di 10 titik lainnya. Lokasi itu tersebar di Banda Aceh, Lampung, Jakarta, Bandung, Lumajang, Kudus, Yogyakarta, Surabaya, Kalimantan Tengah, dan Maluku.
Masyarakat yang hendak mengikuti sesi diskusi maupun pengamatan, perlu mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui loket.com, yang tautannya tersedia di akun Instagram POJ. Kuota untuk sesi diskusi terbatas untuk 200 orang, sedangkan tidak ada batasan untuk sesi pengamatan Gerhana Bulan Total. Registrasi tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.
Umat Islam yang hendak melangsungkan sholat gerhana bisa beribadah di masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki Jakarta. Sholat gerhana bulan bersama akan dimulai pada pukul 18.10, bakda sholat Maghrib. Ustaz Dany Ahmad Karso akan menjadi imam sekaligus khotib.
Apabila berhalangan hadir ke lokasi, masyarakat dapat menyaksikan siaran langsung "Piknik Malam bersama Bloodmoon" di kanal Youtube Planetarium dan Observatorium Jakarta. Fenomena blood moon di mana bulan akan berwarna kemerahan seperti darah tentunya sayang jika dilewatkan.