Selasa 08 Nov 2022 16:43 WIB

Ini Perbedaan Gerhana Bulan Total dan Gerhana Matahari

Gerhana bulan aman disaksikan dengan mata telanjang,

Red: Dwi Murdaningsih
Bulan purnama terbenam di atas lingkungan di Sana
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Bulan purnama terbenam di atas lingkungan di Sana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan gerhana bulan total pada 8 November 2022 aman disaksikan dengan mata telanjang. Seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu dapat mengamati puncak gerhana bulan total pada pukul 18.00 WIB.

"Masyarakat dapat menyaksikan dengan mata kepala, tanpa alat khusus, tidak seperti gerhana matahari yang menggunakan filter," kata peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

 Andi menuturkan gerhana bulan total berbeda dengan gerhana matahari total karena bulan hanya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) bumi sementara cahaya bulan adalah pantulan dari cahaya matahari yang mengenai permukaan bulan. Intensitas cahayanya jauh lebih kecil dibandingkan intensitas cahaya matahari. Dia mengatakan gerhana bulan total aman dilihat langsung tanpa bantuan alat khusus.

Gerhana bulan total tersebut berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.