REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski menyehatkan, tak semua anak suka menyantap sayur-sayuran. Akan tetapi, memutarkan lagu yang tepat bisa membuat anak lebih mudah untuk menyantap sayuran.
Hubungan antara lagu dan kecenderungan anak untuk menyantap sayur ini diungkapkan dalam sebuah studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari ISCTE-University Institute of Lisbon. Dalam studi ini, ada 106 orang partisipan yang diminta untuk menilai makanan yang mereka santap.
Beberapa makanan tersebut adalah wortel kecil, mentimun kecil, serta dua jenis biskuit. Selama makan, para partisipan juga diminta untuk mendengarkan beberapa jenis lagu berbeda.
Hasil studi menunjukkan bahwa makanan yang disantap oleh para partisipan terasa paling manis ketika mereka menyantapnya sambil mendengarkan lagu yang "manis". Beberapa contoh dari lagu manis manis tersebut adalah "Trois Gymnopedies No.2 Lent et triste" dari Satie, "Aquarium" milik Camille Saint Saens, dan "Tubular Bells" dari Mike Oldfield.
Trik ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk membuat anak mereka lebih menyukai sayur. Seperti diketahui, anak-anak menyukai makanan yang manis. Di sisi lain, mendengarkan lagu yang manis bisa membuat makanan, termasuk sayur, terasa lebih manis.
Memperdengarkan musik manis mungkin tidak memberikan efek yang sama seperti menambahkan satu sendok gula ke dalam makanan. Akan tetapi, trik ini bisa menjadi strategi yang efektif dalam meningkatkan persepsi rasa manis.
"Anda memerlukan suara yang bernada tinggi dan bergemerincing," jelas psikolog dari Oxford University, Prof Charles Spence, yang tak terlibat dalam studi, seperti dilansir Mail Online, Selasa (8/11/2022).
Selain bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk membantu anak lebih menyukai sayur, mendengarkan lagu yang manis saat makan juga bisa memberi manfaat lain. Menurut tim peneliti, salah satu dari manfaat tersebut adalah membantu mengurangi asupan gula dengan cara membuat orang-orang lebih mudah menerima makanan atau minuman dengan kandungan gula yang lebih rendah.
"Temuan ini mengindikasikan bahwa isyarat sensorik ekstrinsik, yaitu musik, dapat membantu mengurangi asupan gula," jelas tim peneliti melalui jurnal Food Quality and Preference.
Ketua tim peneliti, Dr David Guedes, mengatakan musik bisa mempengaruhi cita rasa karena makan merupakan pengalaman multisensori yang melibatkan banyak indera.
"Apa yang kita anggap sebagai rasa merupakan kombinasi dari rasa dan bau dan semua indra yang turut berperan saat kita makan," ujar Dr Guedes.
Suara, lanjut Dr Guedes, juga merupakan bagian penting dalam pengalaman makan. Dr Guedes mengatakan sebagian suara juga menjadi hal yang esensial dalam membentuk persepsi makanan.
"Kita tak bisa membayangkan makan popcorn atau menggigit apel tanpa adanya suara pengunyahan," ujar Dr Guedes.