Rabu 09 Nov 2022 08:11 WIB

JK Rekomendasikan Tazkia Datangkan Mab’uts dari Al Azhar Kairo

Pengajar itu diperlukan untuk membinan mahasiswa, khususnya program internasional.

Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla dan Rektor IAI Tazkia Murniati Mukhlisin.
Foto: Istimewa
Ketua Dewan Masjid Indonesia Jusuf Kalla dan Rektor IAI Tazkia Murniati Mukhlisin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Masjid Indonesia dan Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla memberikan rekomendasi agar Institut Agama Islam Tazkia (IAI Tazkia) untuk mendatangan mab'uts (pengajar) dari Al Azhar Kairo, Mesir. Rekomendasi ini diperlukan untuk membinan mahasiswa.

"Khususnya mahasiswa di program internasional Tazkia. Program hafizpreneur konsentrasi ekonomi digital," kata JK dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/11/2022).

 

photo
Jusuf Kalla menerima dan berdiskusi dengan Pembina Yayasan Tazkia Cendekia Muhammad Syafii Antonio, Rektor IAI Tazkia Murniati Mukhlisin, dan jajaran manajemen lainnya. - (Istimewa)

 

Hal ini, kata JG menegaskan, dalam rangka menjadikan lulusan IAI Tazkia dapat bersaing di kancah global. "Selain mahir dalam bahasa Inggris, alumni juga diharapkan mahir dalam bahasa Arab dan tentu saja yang mampu berkompetisi di era digital," ucapnya saat menerima dan berdiskusi dengan Pembina Yayasan Tazkia Cendekia Muhammad Syafii Antonio, Rektor IAI Tazkia Murniati Mukhlisin, dan jajaran manajemen lainnya.

JK juga menyarankan, agar kampus mempromosikan aspek-aspek praktis dari ajaran Islam seperti syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji. Isu-isu fikih seputar lima rukun Islam tersebut, kata dia, sudah banyak diajarkan, tetapi tidak banyak tentang bagaimana memaksimalkan dampak dari lima prinsip ini. 

Padahal, tegas JK, bila betul-betul diaplikasikan, maka Muslim yang menjalankan rukun Islam itu dapat memberdayakan lingkungannya. "Menjadi pengusaha dan profesional, juga naik kelas dari mustahik ke muzakki dan pada akhirnya membawa kesejahteraan bagi umat dan negara," tegasnya. 

Jusuf Kalla juga meminta, pihak Institut Tazkia akan membuat Buku Panduan Khatib Masjid yang berisikan anjuran berbisnis syariah dan memberdayakan masyarakat sekitar masjid.

Dalam kesempatan itu Murniati Mukhlisin mengatakan, bahwa sebagian aktivitas civitas akademika kampus berada di masjid. "Sudah menjadi tanggung jawab IAI Tazkia selaku kampus terbaik dalam bidang ekonomi dan keuangan syariah untuk memakmurkan masjid dan masyarakat sekitar masjid," ujarnya. 

Bahkan beberapa bulan yang lalu, ucap dia, Masjid Andalusia yang berada di area kampus IAI Tazkia diberikan penghargaan sebagai Masjid Kampus Terbaik di level nasional oleh Dewan Masjid Indonesia. Baru-baru ini pula, kata Murniati, Bank Syariah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan IAI Tazkia dalam program pemberdayaan masyarakat sekitar masjid di daerah Sentul, Bogor yang akan direplika di masjid-masjid lainnya juga. 

Sementara Muhammad Syafii Antonio dalam kesempatan itu menjelaskan, konsep kepemimpinan dan bisnis Rasulullah SAW yang menurutnya masih sangat relevan dengan kehidupan saat ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement