REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Paru dari Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Titi Sundari mengatakan, virus Covid-19 yang terus bermutasi termasuk subvarian Omicron XBB berisiko menghindari kekebalan tubuh. Tetapi vaksin Covid-19 tetap penting diberikan untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
"Memang virus ini terus bermutasi dengan risiko bisa menghindari kekebalan atau antibodi. Tetapi vaksinasi tetap penting untuk membentuk herd immunity, yaitu kondisi bila sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit tertentu," ujarnya, Rabu (9/11/2022).
Sehingga, dia melanjutkan, diharapkan vaksin Covid-19 bisa memberikan perlindungan tak langsung pada kelompok lain yang rentan. Ia menyontohkan empat dari lima orang sudah divaksin dan akhirnya mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19.
Baca juga : Pemerintah Pastikan Vaksin Covid-19 Bukan Penyebab Gagal Ginjal Akut
Namun, kemudian ada satu sakit maka dia tidak berisiko menularkan ke yang lainnya. Artinya semakin banyak yang divaksin Covid-19 maka bisa melindungi kelompok tertentu. Untuk mencapai herd immunity, dia melanjutkan, diharapkan yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 sekitar 70 hingga 90 persen dari total penduduk.
"Sementara di Indonesia belum semuanya divaksin. Memang cakupannya sudah 200 jutaan sudah mendapatkan vaksin Covid-19, tetapi belum sesuai seperti yang diharapkan yaitu 70 sampai 90 persen," katanya.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat supaya divaksin. Sehingga, menjadi lebih kebal terhadap virus tersebut dan berpengaruh pada kelompok atau lingkungan sekitarnya. Tidak hanya vaksinasi saja, Titi meminta ada hal-hal lain yang juga harus dilakukan. "Yaitu melakukan gaya hidup perilaku bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan 3M," katanya.
Baca juga : Kasus Covid Melonjak, Indonesia Diserbu Tiga Subvarian Baru