Jumat 11 Nov 2022 15:25 WIB

Dokter: Membersihkan Organ Reproduksi Wanita Cukup dengan Air Mengalir

Penggunaan sabun sebenarnya tidak diperlukan karena sifat organ vagina yang asam

Dokter umum Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Retno Ayu Wulandari mengatakan membersihkan organ reproduksi wanita dengan menggunakan air bersih mengalir sudah cukup, (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Dokter umum Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Retno Ayu Wulandari mengatakan membersihkan organ reproduksi wanita dengan menggunakan air bersih mengalir sudah cukup, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter umum Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading Retno Ayu Wulandari mengatakan membersihkan organ reproduksi wanita dengan menggunakan air bersih mengalir sudah cukup untuk menjaga kebersihan area tersebut.

"Sebenarnya membersihkan dengan pakai air bersih mengalir itu sudah cukup dan cara membersihkannya juga harus benar dari depan ke belakang, tidak sebaliknya," ucapnya dalam diskusi memgenai Kesehatan reproduksi wanita yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Baca Juga

Retno mengatakan penggunaan sabun sebenarnya tidak diperlukan karena sifat organ vagina yang asam bertujuan untuk mempertahankan mikroorganisme dalam area tersebut sehingga jika terkena sabun sifat asamnya akan mati.

Selain membersihkan dengan air mengalir dari depan ke belakang, Retno juga mengatakan organ reproduksi wanita harus dipastikan bersih dan kering supaya tidak timbul sumber infeksi. "Setelah buang air kecil ataupun air besar dibersihkan dan harus dikeringkan dengan tisu ataupun handuk bersih. Area kewanitaan nggak boleh terlalu lembab supaya tidak ada sumber infeksi," ucapnya.

Selain itu juga perlu untuk mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari serta bahannya tidak boleh ketat dan harus menyerap keringat agar tidak lembab.

Retno juga mengatakan, faktor eksternal juga perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan area organ kewanitaan seperti tidak minum alkohol atau merokok, menerapkan pola hidup bersih dan makan makanan bergizi seimbang.

"Penting sekali pola hidup bersih dan sehat, makanannya harus bergizi seimbang, kelola stres, olah raga rutin dan tidur cukup itu sangat berpengaruh sekali," ucap Retno.

Selain itu juga penting untuk melakukan IVA tes atau pap smear untuk mendeteksi kanker leher rahim atau kanker serviks yang disebabkan oleh human papiloma virus. IVA tes atau pap smear disarankan untuk wanita yang sudah menikah atau yang sudah aktif secara seksual karena risiko tertular kanker serviks lebih tinggi, katanya.

"Karena sudah aktif jadinya disarankan untuk periksa Iva tes minimal enam bulan sekali nanti dilihat ada bakal calon kanker atau tidak, karena semakin cepat ditangani pasti hasil perbaikannya akan lebih bagus," ucapnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement