REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Hampir 37 tahun yang lalu, dunia menyaksikan dengan ngeri saat ledakan menghancurkan pesawat ulang-alik Challenger. Kecelakaan itu terjadi 73 detik setelah lepas landas dan menewaskan tujuh astronaut.
Orang-orang menyaksikan potongan pesawat ulang-alik jatuh ke laut. Setelah kejadian itu, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mencari potongan-potongan pesawat ulang-alik. Badan tersebut menemukan banyak puing-puing di tahun-tahun setelah peristiwa itu.
Baru-baru ini, kru film yang bekerja di sebuah acara untuk History Channel menemukan potongan Challenger sepanjang 20 kaki di dasar laut. Itu adalah penemuan yang menakjubkan dan sama sekali tidak terduga.
Tujuan sebenarnya tim adalah untuk menemukan sisa-sisa kapal yang hilang di Segitiga Bermuda. Wilayah itu sebenarnya terletak jauh di tenggara Space Coast.
Dilansir dari Sciencealert, Jumat (11/11/2022) ini adalah penemuan besar dari puing-puing dari bencana dalam lebih dari 25 tahun. Penjelajah bawah laut dan ahli biologi kelautan Mike Barnette, yang memimpin tim, mengatakan para kru menyadari bahwa mereka memiliki sesuatu yang unik dengan sangat cepat.
“Kami menyadari perlunya membawa temuan ini ke perhatian langsung NASA. Situs, yang berada di luar Segitiga Bermuda di lepas pantai Florida, menandai hilangnya tujuh astronaut pemberani-sesama penjelajah. Bencana Challenger adalah kemunduran yang tragis bagi program luar angkasa Amerika. Tetapi dari peristiwa mengerikan ini, pelajaran penting telah dipelajari yang pada akhirnya mengarah pada kemajuan luar biasa dalam eksplorasi ruang angkasa,” ujarnya.