Sabtu 12 Nov 2022 11:12 WIB

Pendiri Oculus Klaim Buat Headset VR yang Bisa Bunuh Pemain Jika Mati dalam Game

Butuh bertahun-tahun untuk bisa menyelesaikan headset VR yang bisa membunuh.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Oculust Rift
Foto: Ubergizmo
Oculust Rift

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pendiri perusahaan virtual reality (VR) Oculus Palmer Luckey mengklaim telah membuat headset baru yang dapat membunuh pemain dalam kehidupan nyata saat berada dalam game. Luckey menyebut perangkat tersebut terinspirasi oleh serial novel Jepang yang diadaptasi menjadi anime Sword Art Online (SAO). SAO menceritakan pemain yang terjebak dalam role-playing game online.

Pada tahun 2012, Luckey meluncurkan Oculus sebelum menjualnya ke Facebook seharga 2 miliar dolar AS. Selama masa jabatannya, dia menciptakan Oculus Rift dan teknologi VR lain yang sekarang menjadi instrumen penting pada proyek metaverse Meta.

Baca Juga

“Hanya ancaman konsekuensi serius yang dapat membuat game terasa nyata bagi semua orang di dalam game,” kata Luckey dalam postingan blog.

Dilansir Euro News, Kamis (10/11/2022), Luckey yang meninggalkan Oculus pada 2017 dan mendirikan Anduril Industries, kontraktor militer berteknologi tinggi. Dia mengumumkan sedang mengerjakan NerveGear, headset yang bisa membunuh pemain dalam kehidupan nyata.