Rabu 16 Nov 2022 15:45 WIB

Atlet Lari Trail Ungkap Tips Ketahanan Tubuhnya Bagi Pemula

Recovery jadi hal penting selain pemanasan bagi atlet lari trail

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pelari trail putri asal Jabar Ruth Theresia.  Atlet Lari Trail, Ruth Theresia, membagikan rahasia dalam mempertahankan kariernya sebagai seorang atlet. Ia menyebut ada dua hal, dan itu merupakan bagian dari rangkaian latihan yang wajib selalu dijalankan.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Pelari trail putri asal Jabar Ruth Theresia. Atlet Lari Trail, Ruth Theresia, membagikan rahasia dalam mempertahankan kariernya sebagai seorang atlet. Ia menyebut ada dua hal, dan itu merupakan bagian dari rangkaian latihan yang wajib selalu dijalankan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membuktikan diri berprestasi tentu menjadi hal yang wajar sehingga bisa menggembleng seseorang untuk lebih giat berlatih. Prestasi itu bisa dalam bidang apapun, termasuk menjadi seorang atlet yang meraih banyak piala juara.

Namun, seringkali ketika mengejar tujuan itu, banyak yang melewati tahapan penting dalam sebuah rangkaian latihan. Banyak yang merasa tubuhnya mampu bekerja lebih keras, hingga tenaga dikuras habis.

Atlet Lari Trail, Ruth Theresia, membagikan rahasia dalam mempertahankan kariernya sebagai seorang atlet. Ia menyebut ada dua hal, dan itu merupakan bagian dari rangkaian latihan yang wajib selalu dijalankan.

“Ada dua hal yang sampai sekarang masih saya tanamkan kenapa saya bisa manjang menjadi atlet, yaitu pemanasan dan recovery,” ungkap Ruth dalam launching produk protein bar terbaru Jolt di Urban Forest Cipete, Jakarta, Jumat (11/11/2022).

Sebelum lari atau olahraga apapun, penting sekali diawali dengan pemanasan agar jantung tidak kaget. Lalu baru kemudian menjalankan latihannya, setelah selesai juga harus melakukan pendinginan. 

Dan ketika tiba hari kompetisi dan menyelesaikan dengan baik, harus melakukan recovery. Jika rangkaian itu semua tidak dijalankan, bisa berbahaya bahkan banyak ditemukan kasus meninggal dunia karena terlalu memforsir tubuh.

“Semakin lama atau jauh jarak lari, semakin lama pula recovery. Saya di ultra (42 hingga ratusan kilometer) itu recovery paling cepat tiga hari. Mungkin kadang merasa udah enak, tapi sebenarnya ada mikro-mikro yang belum pulih jadi kadang harus lebih lama lagi,” kata dia.

Recovery kerap menjadi salah satu hal yang sering dilupakan terutama bagi para pelari yang ‘baru lahir’. Padahal recovery itu sendiri merupakan bagian dari latihan, yang artinya tidak boleh dilupakan dan harus selalu dijalankan.

“Kadang ada orang ‘Ah gue nggak bisa istirahat seharian’, no, itu bagian dari training juga. Kalau nggak betah istirahat diam di rumah, bisa juga melakukan active recovery atau cross training, misalnya yang biasanya lari dikombinasikan dengan bersepeda dan renang,” tutur Ruth yang baru saja ikut serta dalam event Bentang Jawa 2022 itu.

Saat recovery, sangat dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan-makanan bernutrisi tinggi dan mengandung banyak protein. Tujuannya agar ketika memulai latihan lagi, tubuh sudah benar-benar kembali fit.

Bagi para pelari pemula, ia juga mengingatkan untuk tidak mudah terpancing dengan prestasi orang lain. Mulai saja dengan perlahan, serta kenali kondisi tubuh agar tidak mudah panas dengan pencapaian orang lain.

“Kalau sudah mulai mau serius di lari, alangkah baiknya, saya rekomendasikan untuk pakai coach agar progres bisa keliatan, dan mencegah injury juga,” papar Ruth yang sudah fokus olahraga lari sejak 2015 itu.

Ruth menegaskan bagi para pelari pemula, untuk start slowly, jangan langsung mengambil durasi lari hingga sejam atau dua jam. “It’s okay if you start walking, jalan aja 15 menit. Kalau sudah terbiasa, baru ditambah lagi jadi 30 menit, atau antara joging dan jalan,” ucap Ruth.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement