REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sosialisasi kepada masyarakat mengenai berbagai kemampuan serta keunggulan kendaraan listrik terus dilakukan pemerintah dan kalangan industri otomotif. Semangat ini kemudian dirasakan sejalan dengan Pameran Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (PKBLBB) 2022 yang diinisiasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia bersama dengan Kementerian Koperasi dan UKM.
Keikutsertaan DFSK dalam PKBLBB merupakan rangkaian aktivitas DFSK Gelora E ikut serta dalam touring Jakarta - Bali bersama Kementerian Perhubungan. Selama 5 hari perjalanan Jakarta - Bali, termasuk memberikan edukasi di sejumlah kota, DFSK Gelora E menunjukan kemampuan sekaligus membuktikan bahwa kendaraan niaga ringan listrik bisa diandalkan untuk kebutuhan mobilitas antar kota, antar provinsi, dan antar pulau. "Selama PKBLBB kami akan menunjukan teknologi kendaraan listrik yang dikembangkan DFSK memang memiliki kemampuan yang handal," kata Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi dalam keterangan tertulisnya, Senin (14/11/2022).
Menurutnya, durabilitas yang baik, serta aspek fungsional tinggi DFSK Gelora E mampu mendukung berbagai operasional usaha konsumen di Indonesia. "Touring Jakarta - Bali bisa kami lewati dengan baik tanpa halangan, dan kini kemampuan itu kami tunjukan melalui kehadiran DFSK Gelora E di PKBLBB," kata Rofiqi.
Penyelenggaraan PKBLBB di Bali juga menjadi momentum yang tepat karena acara yang digagas Pemerintah ini menjadi pameran kendaraan listrik pertama yang diselenggarakan di Pulau Dewata. Sehingga DFSK melihat perlu untuk ikut serta dalam pameran, sekaligus lebih mendekatkan DFSK Gelora E kepada konsumen di Bali. PKBLBB dilaksanakan selama 11 - 16 November 2022 di Nusa Dua, Bali mulai pukul 10.00 - 21.00 WITA.
Perekonomian Bali yang banyak ditunjang sektor pariwisata tentu saja membutuhkan kendaraan niaga ringan untuk mendukung kelancaran pariwisata. Mulai dari kebutuhan mobilitas antar barang hingga kendaraan angkutan penumpang travel atau Shuttle. DFSK Gelora E yang dipasarkan di Indonesia tersedia dalam dua varian, yakni blindvan untuk kebutuhan angkutan barang dan minibus untuk angkutan penumpang. Baterai yang digunakan memiliki daya 42 kWH, dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM (berdasarkan metode pengujian New European Driving Cycle/NEDC).
Selain mengusung konsep kendaraan yang ramah lingkungan, DFSK Gelora E juga ditunjang dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. DFSK Gelora E cukup membutuhkan biaya energi sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.