REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Beberapa waktu lalu, Lamborghini sempat mengungkap rencananya untuk menghentikan produksi supercar dengan mesin konvensional. Saat itu, pabrikan Italia itu berencana untuk memulai rencana itu pada 2024.
Dikutip dari Drive pada Selasa (15/11/2022), ternyata Lamborghini melakukan ubahan rencana. CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann mengatakan, pabrikan tersebut akan mempercepat penghentian tersebut.
"Tahun ini adalah tahun terakhir Lamborghini memproduksi mobil dengan mesin konvensional," kata Stephan Winkelmann.
Hal itu dilakukan agar pabrikan dengan logo banteng itu lebih fokus pada mesin dengan teknologi elektrifikasi. Pada tahap awal, pabrikan itu akan mengawali elektrifikasi dengan mengandalkan mesin hybrid.
Produk yang mengawali langkah elektrifikasi itu adalah All New Aventador yang akan diluncurkan tahun depan. Produk itu cukup diminati karena mengandalkan mesin V12 yang didukung oleh teknologi hybrid.
Selanjutnya, langkah elektrifikasi pun dilanjutkan secara bertahap dengan peluncuran Huracan hybrid. Produk yang kemungkinan mengandalkan mesin twin turbo V8 itu akan diluncurkan pada 2024.
Setelah itu, baru kemudian Lamborghini mulai menggunakan teknologi hybrid pada produk terlarisnya yakni Urus.
SUV ini telah beberapa tahun jadi tulang punggung penjualan karena memang saat ini pasar global tengah antusias dengan kendaraan SUV. Per September, SUV itu mengantongi penjualan sebanyak 4.384 unit atau sekitar 59 persen dari total penjualan Lamborghini.