REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak tujuh mahasiswa Universitas Krisnadwipayana (Unkris) berhak mendapatkan akses permodalan setelah dinyatakan lolos dalam kegiatan Kuliah Kewirausahaan Pemuda (KKWP) Tahap I dan II tahun 2022 yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI bekerja sama dengan PT Pegadaian. Dana hibah secara simbolis diserahkan oleh Plt Asdep Kewirausahaan Kemenpora Imam Gunawan kepada Ketua Lembaga Pengembangan Kreativitas dan Kebangsaan (LPKK) Unkris, Susetya Herawati, mewakili para mahasiswa.
Para mahasiswa penerima hibah permodalan tersebut telah mengikuti kegiatan KKWP Tahap III yaitu gelar produk dan kegiatan sosialisasi Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda di Lobby Utama Gedung Sarinah pada Sabtu (19/11/2022). Para mahasiswa itu adalah Herdy Permana dengan nama produk Nasi Bakar Abah Nana, Sultia Linika Sari dengan nama produk Klepon Ubi Ungu dan Kentang, Adam Elvandi Yusup dengan produk Digital Flipbook.
Lalu Salsabilah Azzahrah dengan produk SIPEDE, Dwi Nurfadillah Putri dengan produk Sanggar Seni dan Musik Widya Pelangi, Khalda Faadiyah Rahma dengan produk Makmur88, dan Ermas Sari Yani dengan produk Mag-goat (Maggot Greatest of All Time). Para mahasiswa tersebut selanjutnya berhak memperoleh hibah dana permodalan dari Kemenpora senilai masing-masing Rp 10 juta.
“Selamat, semoga keberhasilan ini dapat mengantar kalian menjadi seorang pengusaha yang sukses di masa depan,” ujar Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang berhasil lolos hingga tahap terakhir, sesuai keterangan persnya, Selasa (22/11/2022).
Dr Ayub juga menyampaikan terima kasih kepada Kemenpora dan PT Pegadaian yang secara konsisten mendorong kaum muda untuk berwirausaha melalui dukungan dan bantuan modal. "Alhamdulillah, program ini telah memotivasi mahasiswa Unkris untuk berwirausaha, terbukti dari waktu ke waktu, semakin banyak mahasiswa Unkris yang mencoba berwirausaha. Ini adalah perkembangan yang sangat menggembirakan."
Dr Ayub juga sangat apresiatif karena ternyata jenis usaha yang ditekuni oleh mahasiswa Unkris sangat bervariatif dan inovatif. Itu artinya kualitas wirausahawan muda mahasiswa Unkris makin kreatif. "Sehingga tidak hanya kuantitas, namun kualitas wirausaha mahasiswa Unkris juga makin meningkat,” jelasnya.
Menurut Rektor Unkris, bermunculannya para wirausahawan muda mahasiswa Unkris sekaligus menjadi bukti bahwa LPKK Unkris mulai menunjukkan karakter dan perannya dalam meningkatkan skill mahasiswa untuk semakin terampil, tanggap, dan trengginas menyongsong bonus demografi dan Indonesi Emas 2045.
Di tempat terpisah, Warek 3 Unkris Dr Parbuntian Sinaga menyampaikan selamat kepada para mahasiswa yang lolos program Kuliah Kewirausahaan Pemuda dan mendapatkan dana hibah Kemenpora. “Semoga kemenangan ini akan memacu para mahasiswa untuk terus berprestasi,” ujarnya. "Tolong para mahasiswa juga selalu menjaga nama baik almamater Unkris di mana pun berada."
Sementara itu Ketua LPKK Unkris Dr Susetya Herawati menyampaikan, untuk lolos dalam program Kuliah Kewirausaan Pemuda ini, proses seleksinya cukup ketat. Tahap pertama, dilakukan dengan kuliah kewirausahaan yang diikuti ratusan mahasiswa secara daring. “Lalu pada tahap selanjutnya kami catat ada 350 mahasiswa yang mendaftarkan diri,” kata Herawati.
Pada tahap kedua, yakni presentasi bisnis tercatat ada 10 mahasiswa yang lolos kurasi. “Alhamdulillah dari 10 mahasiswa tersebut, tujuh di antaranya lolos pada tahap tiga, setelah gelar produk di Sarinah Mall. Tahun lalu yang lolos tiga, tahun ini tujuh mahasiswa,” kata Herawati.
Kegiatan kompetisi Kewirausahaan Pemuda tahun ini diikuti oleh 48 perguruan tinggi. Kegiatan tersebut rutin digelar oleh Kemenpora sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem kewirausahaan di kalangan pemuda.
Herawati berpesan bagi mahasiswa yang lolos agar dana hibah tersebut benar-benar dimanfaatkan untuk pengembangan usaha sehingga bisnis yang dijalani terus tumbuh berkembang. Adapun bagi yang belum lolos, masih ada kesempatan lain yang bisa dimanfaatkan.
“Tidak lolos bukan berarti produknya jelek. Hanya saja mungkin perlu diperbaiki. Intinya bahwa semangat untuk berwirausaha harus terus dipupukkembangkan. Yakinlah bahwa menjadi seorang wirausahawan merupakan keputusan tepat generasi muda untuk meraih sukses di masa depan,” tandas Herawati.