REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini pilihan tontonan sudah semakin banyak. Orang-orang bisa menikmati tontonan melalui televisi, layanan over the top (OTT), seperti Youtube, atau platform streaming seperti Netflix.
Namun, khusus untuk tayangan televisi, proses perubahan besar kini tengah terjadi. Dalam upaya penghematan bandwidth dan efisiensi frekuensi, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Ke menkominfo) kini secara bertahap melaksanakan program penghentian siaran TV analog atau analog switch off (ASO).
Founder Movieholic & Flick Magazine Titis Sapto Raharjo mengungkapkan, ada perbedaan mendasar antara TV digital dan layanan OTT, seperti tayangan Netflix dan Youtube. Menurut Titis, paling tidak saat ini di setiap smartphone orang sudah memiliki aplikasi layanan OTT.
Namun, kalau untuk TV digital tidak demikian. "TV digital itu sebenarnya TV terestrial atau TV free-to-air yang selama ini gratis itu, beralih ke digital. Jadi, di tonton via gadget-gadget dan tidak perlu membayar," ujar Titis dalam acara Siberkreasi "Siaran TV Digital vs Over the Top".
Baik TV digital maupun layanan OTT memiliki kelebihan dan ke kurangannya masing-masing. Menurut dia, kelebihan layanan OTT ada di konten yang dikurator.
Ia menjelaskan, di masing-masing platform streaming biasanya memang ada pihak yang secara serius mengurasi tayangan seperti apa yang bisa masuk ke dalam platform. Termasuk juga, memberikan suntikan dana yang tak sedikit untuk para pembuat film, demi melahirkan tontonan yang sesuai dengan standar mereka.
Hal inilah yang disebut Titis sebagai kelebihan dari OTT. Yaitu, mampu memberikan tontonan yang diinginkan konsumen, tentunya dengan memanfaatkan mekanisme pembayaran sebagai fundamental model bisnisnya.
Sementara untuk kelebihan TV digital, dia melanjutkan, adalah gratis. TV digital juga bisa ditonton kapan saja, di mana saja, dan sekarang TV digital juga sudah disaksikan di gawai seperti tablet. Hanya, kekurangannya penonton tak bisa memilih tontonan.
Lantaran jadwal dari sebuah tontonan sudah ditentukan, penonton pun harus menunggu sesuai jam yang telah dijadwalkan, apabila ingin menikmati sebuah tayangan.