REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor Lukman Sardi mengingatkan para orang tua agar peka terhadap perubahan fisik yang dialami anak-anak. Kepekaan penting meskipun perubahannya sedikit.
"Kita harus waspada sebagai orang tua ketika melihat sesuatu yang berbeda dari anak, bukannya langsung curiga tetapi paling tidak waspada, apalagi di masa-masa pertumbuhan dan perkembangan anak. Contoh kasus anakku, dari matanya," ujar dia, Rabu (23/11/2022).
Lukman mengatakan, dia menyadari sejak sekitar setahun lalu, putranya Akira (10) sering mengedipkan matanya saat melihat suatu objek. Istri Lukman sempat mengira itu sekedar kebiasaan belaka.
Namun, Lukman curiga dan mengajak sang anak ke dokter untuk menjalani pemeriksaan. Dia mendapati kenyataan anaknya mengalami mata minus di kiri dan kanan.
"Ternyata benar ada minusnya di kanan dan kiri, tetapi minusnya berbeda. 1 dan 0,7. Dari situ aku baru tahu dia punya mata minus," kata dia.
Setelah berkonsultasi, Lukman memutuskan memberikan anaknya kacamata. Dia memilih kacamata yang nyaman untuk sang anak.
"Yang ngenes dia bilang 'Wow, I can see clear now'. Jadi selama ini dia ngelihatnya nggak begitu clear, hanya bingung menyebutnya apa karena dia belum tahu kenapa matanya kayak nggak jelas," tutur Lukman.
Menurut dia, anak-anak masih dalam proses bertumbuh dan masih banyak membutuhkan pelajaran baik dari sekolah maupun luar sekolah. Kehidupan mereka akan terganggu bila penglihatannya terganggu.
Dia mengaku khawatir apabila minus anaknya semakin bertambah, karena artinya harus mengenakan lensa yang semakin tebal dan ini akan membuatnya merasa tidak nyaman dan minder.
Lukman lalu mendapatkan informasi lensa kacamata terapi yang menerapkan teknologi revolusioner Defocus Incorporated Multiple Segment (D.I.M.S.). Lensa ini dikatakan dapat memperlambat dan dalam beberapa kasus bahkan menghentikan, perkembangan miopia pada anak.
"Aku pelajari dia dapat menahan laju minus, sekitar 60 persen. Ini bagus untuk anakku," kata dia.