REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Politeknik Pariwisata NHI Bandung melaksanakan proses topping off Gedung Kuliah Praktik Terpadu Jurusan Hospitality dalam rangka proses pembangunan Kampus Dayeuhkolot Politeknik Pariwisata NHI Bandung, Kamis (24/11).
Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, kampus Poltekpar NHI Bandung yang akan dibangun terbesar di dunia.
"Nah ini kan sudah menjadi kampus terbesar di dunia, mengalahkan kampus besar di Cina. Jadi kita harus mampu mencetak SDM terbaik di dunia," ujar Sandiaga.
Pembangunan Gedung Kuliah Praktik Terpadu Jurusan Hospitality pembangunan Kampus Dayeuhkolot Politeknik Pariwisata NHI Bandung, kata Sandiaga, sangat membanggakan. Karena, ini adalah tahap akhir pembangunan fase 1 dari gedung terpadu 1. Serta, akan menjadi tonggak merealisasikan kampus pariwisata terpadu terbesar di dunia.
"Ini bukan hanya membangun infrastruktur tapi ini cikal bakal dari SDM kita yang berdaya saing. Tentunya saya titipkan agar inovasi di bidang metode pembelajaran inovasi di bidang riset pelatihan kurikulum berbasis kewirausahaan atau entrepreneurship terus dilakukan," paparnya.
Jadi, kata dia, perguruan tinggi jangan menjadi menara Gading. Namun, harus merangkul semua dan berkolaborasi untuk SDM unggul di sektor wisata. "Dan tentunya ini akan menjadi pusat unggulan center of Culinary tourism pusat inkubasi wirausaha dan memiliki program magister terapan," katanya.
Kampus Dayeuhkolot Poltekpar NHI Bandung merupakan kampus pariwisata terbesar dan terluas di dunia dengan luas sebesar 340.000 m2 atau 34 Hektar. Kampus ini, mengalahkan kampus Tourism and Culture College of Yunnan University China dengan luas 300.000 m2 atau 30 Hektar dan kampus Sichuan Tourism University China dengan luas 270.000 m2 atau 27 Hektar.