Kamis 24 Nov 2022 20:08 WIB

Gaikindo Yakin Target 1 Juta Kendaraan Listrik Tercapai di 2035

Mobil hybrid menjadi jempatan menuju kendaraan listrik.

Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Foto : MgRol_94
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto optimistis dengan target pemerintah untuk mendorong industri otomotif ke ranah elektrifikasi. Dia yakin target produksi 1 juta unit kendaraan listrik akan tercapai pada 2035.

"Kenapa tidak? Yang penting produknya ada dan harga terjangkau," kata Jongkie Sugiarto di Jakarta pada Rabu malam (23/11/2022).

Baca Juga

Meski begitu, terdapat hal yang harus dipahami oleh para produsen otomotif di Indonesia. Dengan tingkat pendapatan perkapita yang masih relatif rendah yakni 4.300 dolar AS per kepala membuat para produsen harus bisa membuat harga yang relatif terjangkau.

Tidak hanya itu saja, untuk bisa memakmurkan kendaraan listrik di pasar domestik para produsen otomotif juga diharapkan bisa memenuhi keinginan dan juga tren yang ada di Indonesia.

"Yang laris itu kan kendaraan dengan dimensi besar, lima pintu dan juga tujuh baris. Kalau ada yang bisa memproduksi itu dengan harga terjangkau sudah pasti laris," ucap dia.

Hingga saat ini, pasar otomotif di Indonesia memang banyak didominasi oleh kendaraan-kendaraan segmen Multi Purpose vehicle (MPV) yang memiliki kapasitas tujuh penumpang dengan lima pintu dan juga segmen Low Cost Green Car (LCGC).

"Dari 960 ribu unit itu, 40 persen di tipe 4x2 MPV (400 ribu) 22 persen itu di segmen LCGC KBH 2. Dari dua model itu saja sudah dominasi 60 persen yang berarti 600 ribu. Nah, sekarang ada ga mobil listrik, yang harganya 300 jutaan dengan spesifikasi seperti itu," kata dia.

Untuk memasuki ranah elektrifikasi, Gaikindo sangat menyambut baik para produsen yang memberikan "jembatan" kepada masyarakat dengan menghadirkan kendaraan-kendaraan dengan teknologi hybrid.

"Hybrid itu satu lompatan dulu untuk ke listrik, dengan menggunakan hybrid itu kan juga banyak keuntungannya. Mulai dari biaya perawatan yang rendah, penggunaan konsumsi BBM yang juga murah dan tentunya polusi juga akan rendah. Jadi, menurut saya, 1 juta bukan tidak mungkin nanti pada waktunya itu" tutup dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement