REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyaknya teknologi baru dengan solusi keamanan siber komprehensif ternyata tak dapat menjamin keamanan sepenuhnya. Sebab, peretas juga semakin cerdas dan inovatif.
Saat ini, kita hidup di dunia kerja hibrida. Saat karyawan bekerja dari mana saja, pergerakan data sensitif di edge, di berbagai platform cloud dan lingkungan remote, terus berubah.
Artinya, potensi titik masuk percobaan serangan siber ke sistem TI (surface attack) sebuah organisasi juga meningkat secara eksponensial. Mengutip siaran pers Dell Technologies, berikut ini adalah tips untuk meningkatkan keamanan siber perusahaan.
Adopsi pola pikir dan arsitektur Zero Trust
Mengadopsi arsitektur Zero Trust pada dasarnya berarti memperkenalkan sebuah model autentikasi dalam setiap langkah di seluruh jaringan, infrastruktur TI, dan perangkat lunak (software) organisasi tersebut. Dengan cara ini, bahkan ketika seorang aktor pengancam berhasil melewati satu perimeter keamanan, arsitektur Zero Trust yang diterapkan dapat menangani kebocoran data apa pun dengan lebih cepat dan mencegahnya meluas lebih jauh.
Lindungi perangkat, data, dan sistem di mana pun lokasinya
Harus disadari bahwa di setiap perangkat, jaringan endpoint, dan sistem juga berpotensi terjadi kebocoran sistem yang mengancam data organisasi. Oleh karena itu, keamanan siber harus mencakup seluruh ekosistem, mulai dari perangkat, server, storage, jaringan, dan layanan hingga mengamankan siklus hidup (lifecycle) pengembangan dan rantai pasokan.
Ciptakan budaya keamanan
Berdasarkan hasil riset Breakthrough dari Dell Technologies, 53 persen perusahaan di Indonesia menyatakan bahwa karyawan adalah mata rantai terlemah dalam pendekatan keamanan. Bahkan setelah mengetahui tentang sejumlah serangan siber canggih, sekitar 23 persen karyawan mengakui kesadaran dan perilaku keamanan mereka belum meningkat secara substansial.
Fakta tersebut menunjukkan bahwa keamanan siber pada intinya adalah tentang kebutuhan untuk memberdayakan setiap individu agar waspada dan bertanggung jawab. Salah satu cara perusahaan dapat meningkatkan kesadaran dan akuntabilitas karyawan dalam menangani ancaman siber adalah dengan melatih mereka untuk memahami bahwa keamanan adalah tanggung jawab semua orang.
Dengan membekali anggota tim dengan pengetahuan dan pelatihan organisasi yang tepat, mereka juga diberdayakan untuk membuat keputusan yang tepat dan menerapkan praktik keamanan siber terbaik dalam pekerjaan sehari-hari.