Jumat 25 Nov 2022 13:41 WIB

Robot di San Francisco Diizinkan untuk Membunuh

Departemen Kepolisian memberi robot wewenang membunuh jika nyawa polisi terancam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Robot (ilustrasi)
Foto: VOA
Robot (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANCISCO – Komite aturan San Francisco menyetujui versi draf kebijakan yang menyatakan robot dapat digunakan sebagai opsi kekuatan yang mematikan. Anggota Komite Aturan Dewan Pengawas kota telah meninjau kebijakan baru selama beberapa pekan terakhir.

Dewan Pengawas Aaron Peskin mengatakan robot tidak boleh digunakan untuk penggunaan kekuatan terhadap siapa pun. Namun, Departemen Kepolisian San Francisco (SFPD), mengubah pernyataan Peskin dan menggantinya dengan memberi robot wewenang untuk membunuh tersangka jika nyawa publik atau polisi terancam.

Baca Juga

Menurut Mission Local, Peskin akhirnya memutuskan untuk menerima perubahan tersebut karena mungkin ada skenario di mana menggunakan robot merupakan satu-satunya pilihan. Kebijakan peralatan menyatakan SFPD saat ini memiliki 17 robot yang diujicobakan dari jarak jauh dan hanya 12 yang berfungsi.

Selain memberi robot kemampuan untuk menggunakan kekuatan yang mematikan, draf tersebut juga mengizinkan robot digunakan dalam pelatihan dan simulasi, penangkapan kriminal, insiden kritis, keadaan darurat, pelaksanaan surat perintah atau selama penilaian perangkat yang mencurigakan.

Sebagian besar robot yang terdaftar dalam inventaris SFPD digunakan untuk menjinakkan bom atau menangani bahan berbahaya. Namun, model terbaru memiliki sistem senjata opsional.

QinetiQ Talon juga dapat dimodifikasi untuk menampung berbagai senjata, versi robot yang dipersenjatai saat ini digunakan oleh Angkatan Darat AS dan dapat melengkapi peluncur granat, senapan mesin, atau bahkan senapan anti-material. Draf kebijakan akan menghadapi Dewan Pengawas San Francisco pada 29 November.

Dilansir Metro, Jumat (25/11/2022), sebuah laporan bulan lalu mengungkapkan Departemen Kepolisian Oakland California juga mempertimbangkan untuk membiarkan robot yang dilengkapi senapan menggunakan kekuatan mematikan. Tak lama setelah laporan keluar, kepolisian mengumumkan di Facebook bahwa mereka memutuskan untuk tidak menambahkan kendaraan jarak jauh bersenjata. Awal tahun ini, beberapa pembuat robot seperti Boston Dynamics menandatangani janji untuk tidak mempersenjatai robot mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement