REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan telah mengembangkan mata mini di cawan petri dalam setting laboratorium. Mata mini yang dikembangkan dari sel-sel manusia ini akan digunakan untuk meneliti beragam penyakit dan pengobatan mata.
Mata mini ini ditumbuhkan oleh tim ilmuwan dari University College London (UCL) menggunakan sel-sel kulit orang dewasa yang didapatkan dari pendonor. Dengan sebuah teknologi terkini, tim ilmuwan UCL memprogram ulang sel-sel dari kulit pendonor menjadi induced pluripotent stem cells (iSPCs).
Stem cell atau sel punca ini lalu digunakan untuk menciptakan retina di cawan petri. Retina yang dihasilkan di laboratorium akan memiliki DNA yang sama seperti pasien atau pendonor.
"Karena itu, (model retina yang ditumbuhkan akan) memiliki kondisi genetik yang sama, seperti pasien-pasien kami," jelas peneliti Dr Yeh Chwan Leong, seperti dilansir New Atlas, Jumat (25/11/2022).
Salah satu kondisi genetik yang bisa diteliti melalui retina "mini" tersebut adalah sindrom Usher. Kondisi genetik ini merupakan kelainan bawaan lahir yang langka dan dapat membuat bayi tuli dan mengalami penurunan penglihatan ketika dewasa.
Lewat teknologi ini, tim ilmuwan UCL dapat mengembangkan retina dari pendonor yang memiliki dan tidak memiliki sindrom Usher. Setelah retina ditumbuhkan di cawan petri, tim peneliti dapat memeriksa perbedaan di antara keduanya. Dari perbandingan ini, tim peneliti bisa melakukan studi lebih lanjut untuk mengembangkan pengobatan yang baik untuk sindrom tersebut.
Mengembangkan atau "menumbuhkan" organ di cawan petri laboratorium bukanlah sesuatu hal yang baru. Beberapa organ mini lain seperti otak, jantung, paru, ginjal, hati, lambung, pankreas, pembuluh darah, sumsum tulang, hingga folikel rambut pernah ditumbuhkan di dalam cawan petri.
Secara umum, keberhasilan para ilmuwan untuk menumbuhkan organ-organ mini dapat mempermudah para peneliti untuk mempelajari suatu organ yang sebelumnya sulit untuk diakses. Salah satunya adalah meneliti sel-sel saraf berukuran kecil di retina manusia.
"Sulit untuk meneliti sel-sel saraf kecil yang tak bisa terjangkau pada retina pasien, mengingat sel-sel tersebut terjalin dengan rumit dan terletak di bagian belakang mata," ujar Dr Leong.
Dr Leong dan tim berencana untuk menumbuhkan lebih banyak mata mini dengan menggunakan sampel sel dari kelompok pendonor yang lebih luas. Mata-mata mini tersebut akan dimanfaatkan untuk meneliti beragam obat. Temuan terbaru ini telah dipublikasikan dalam jurnal Stem Cell Reports.