Senin 28 Nov 2022 23:41 WIB

Mengapa Allah SWT Memilih Makkah sebagai Tempat Penyebaran Risalah Islam?

Makkah merupakan tujuan awal diturunkannya risalah Islam

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Makkah penyebaran Islam, Makkah merupakan tujuan awal diturunkannya risalah Islam
Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
Makkah penyebaran Islam, Makkah merupakan tujuan awal diturunkannya risalah Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Tentu ada banyak hikmah yang dapat direnungkan sekaligus dipetik dari ketetapan Allah SWT itu. Termasuk dalam jejak islamisasi di Makkah, mengapa agama Islam diturunkan di Makkah dan bukan daerah lainnya?

Pakar imu Alquran KH Ahsin Sakho Muhammad menyampaikan pema paran tentang hal tersebut. Dia menuturkan, maksud Islam dalam penjelasan di sini adalah Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga

"Ada beberapa hal yang mungkin bisa menjadi renungan bersama. Dalam hal ini, ada ranah yang menyangkut ketauhidan. Sebelum masa Nabi Muham mad, nabi-nabi itu dari bani Israil," kata pengasuh Pondok Pesantren Dar Al-Qur'an, Kebon Baru, Arjawinangun, Cirebon, itu, dikutip dari kanal Youtube Ahsin Sakho Center, Senin (14/11/2022).

Nabi-nabi dari bani Israil merupakan keturunan dari Nabi Ishak. Di antaranya Yakub, Daud, Sulaiman, Zakaria, Yahya, dan Isa. Berdasarkan Alquran, bani Israil tidak mau ber syukur kepada Allah SWT yang telah mengutus banyak nabi kepada bangsanya.

Mereka justru melakukan hal-hal yang tidak terpuji dan enggan bersyukur, bahkan membunuh nabinya sendiri, seperti Nabi Sya'ya, Nabi Zakaria, dan Nabi Yahya. Nabi Isa ingin dibunuh oleh orang-orang bani Israil, tetapi tidak berhasil.

 

Allah SWT, demikian dipaparkan Kiai Ahsin, sudah memberikan kesempatan kepada bani Israil untuk kembali ke jalan yang benar, tetapi mereka tidak demikian. Karena itu, Allah SWT ingin mengalihkan kenabian kepada ketu runan Nabi Ismail yang tak lain adalah kakak Nabi Ishak dari satu bapak (Nabi Ibrahim) lain ibu.

 

Kiai Ahsin melanjutkan, faktor lain pemilihan Makkah sebagai tempat diturunkannya Islam kemungkinan karena Makkah saat itu adalah daerah yang sangat tandus. Allah SWT menurunkan Islam di Makkah untuk merepresentasikan bahwa, meski diturunkan di tempat yang kering kerontang, Islam bisa menciptakan peradaban.

 

Dahulu, Nabi Ibrahim melakukan dakwahnya di Kota Ur (sekarang Irak), tetapi di kota tersebut tidak subur untuk kegiatan tauhid. Berbeda dengan Makkah yang walaupun daerahnya kering kerontang, Islam bisa berkembang dengan kegiatan tauhidnya.

 

Allah SWT tidak ingin peradaban Islam menumpang pada peradaban yang sudah ada. Seandainya Islam diturunkan di Persia, berarti Islam menumpang pada peradaban Persia. Begitu pun jika Islam diturunkan di Romawi. Namun, Islam dimulai di Makkah, yang artinya dimulai dari awal.

 

Dengan pengalihan kenabian itu, menurut Kiai Ahsin, Allah SWT ingin agar Nabi Ismail menjalin hubungan dengan masyarakat sekitar hingga kemudian bisa berkeluarga bersama istri yang berasal dari suku Jurhum.

 

Dari peranakan Nabi Ismail dan wanita suku Jurhum ini muncul bangsa Arab yang muta'aarib, yaitu bangsa Arab yang campuran. Bangsa Arab campuran itu menghasilkan keturunan sampai kepada Adnan, kakek Nabi Muhammad SAW dari beberapa generasi

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement