Selasa 29 Nov 2022 16:21 WIB

Tak Selalu Sehat, Diet Vegan Ekstrem Bisa Sebabkan Gangguan Kesehatan

Pola makan vegan yang dilakukan dalam waktu lama menimbulkan kerugian bagi tubuh.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah
Pola makan vegan yang dilakukan dalam waktu lama menimbulkan kerugian bagi tubuh.
Foto: www.piqsels.com
Pola makan vegan yang dilakukan dalam waktu lama menimbulkan kerugian bagi tubuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet vegan kian populer selama bertahun-tahun, terutama di kalangan orang yang ingin meningkatkan kesehatan. Namun, amankah jika diet ini dilakukan secara ekstrim?

Dosen Senior di Nutrition, Food, and Health Sciences, Teesside University, Laura Brown, mengakui semakin banyak bukti menunjukkan pola makan nabati (termasuk pola makan vegan) dapat memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Diet ini juga telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung bersamaan dengan penurunan berat badan dan kadar kolesterol.

Baca Juga

"Beberapa orang melakukan pola makan vegan secara ekstrem, memilih hanya makan makanan nabati mentah yang dapat dikonsumsi tanpa dimasak apa pun," katanya.

Dilansir dari laman Science Alert, Selasa (29/11/2022), penelitian menunjukkan pola makan vegan jika diikuti untuk waktu yang lama, dapat menyebabkan lebih banyak kerugian daripada kebaikan. Berikut beberapa ulasannya.

 

1. Kehilangan nutrisi penting

Meskipun beberapa sayuran mungkin kehilangan nutrisi selama memasak, yang lain memiliki kandungan nutrisi yang lebih besar saat dimasak. Hal ini karena beberapa nutrisi terikat di dalam dinding sel sayuran. 

Memasak memecah dinding sel, memungkinkan nutrisi dilepaskan dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Misalnya, saat bayam dimasak, tubuh akan lebih mudah menyerap kalsium yang dikandungnya.

Penelitian juga menemukan saat memasak tomat mengurangi kandungan vitamin C hingga 28 persen, itu meningkatkan kandungan likopennya lebih dari 50 persen. Lycopene telah dikaitkan dengan risiko yang lebih rendah dari berbagai penyakit kronis termasuk penyakit kardiovaskular, kanker, dan penyakit jantung. Sayuran yang dimasak juga dapat memasok tubuh dengan lebih banyak antioksidan.

 

2. Kekurangan vitamin dan mineral mungkin terjadi

Pola makan vegan mentah cenderung kekurangan banyak vitamin dan mineral penting, yaitu vitamin B12 dan D, selenium, seng, zat besi, dan dua jenis asam lemak omega-3. Banyak makanan yang mengandung vitamin dan mineral tingkat tinggi ini berasal dari hewan, seperti daging dan telur.

Semua vitamin ini memainkan peran kunci dalam struktur, pengembangan, dan produksi sel-sel otak dan saraf, di samping mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat. Perhatian khusus adalah kadar vitamin B12. Sebuah studi pada orang-orang yang mengikuti diet makanan mentah yang ketat menemukan bahwa 38 persen peserta kekurangan vitamin B12.

Hal ini memprihatinkan, terutama mengingat kekurangan vitamin B12 dikaitkan dengan berbagai masalah, termasuk penyakit kuning, sariawan, masalah penglihatan, depresi , dan perubahan suasana hati lainnya.

Studi yang sama juga menemukan bahwa pola makan vegan mentah yang ketat meningkatkan kadar homosistein (asam amino yang dipecah oleh vitamin B12) karena kekurangan B12. Ini menjadi perhatian karena peningkatan kadar homosistein berpotensi meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan stroke.

 

3. Tidak menstruasi

Jika tidak direncanakan dengan benar, pola makan vegan mentah dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak disengaja jika Anda tidak mengonsumsi jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk berfungsi. Hal ini terutama mengkhawatirkan bagi wanita muda.

Para peneliti telah menemukan 30 persen wanita di bawah 45 tahun yang mengikuti diet makanan mentah selama lebih dari tiga tahun mengalami amenore parsial (tidak menstruasi). Amenore dapat menyebabkan infertilitas, serta berkurangnya kepadatan mineral tulang dan osteoporosis.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement