REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Sebagai pendidik pertama bagi anak, seorang ibu perlu berperan aktif dan kreatif dalam mengawasi serta memberikan edukasi terhadap anak-anaknya. Hal tersebut tidaklah mudah bagi seorang ibu karena harus menghadapi tantangan era digital, terlebih dengan perkembangan teknologi saat ini yang mengubah pola komunikasi di dalam keluarga.
Seorang ibu perlu mengubah pola asuh serta bimbingan kepada anaknya, tidak bisa lagi menggunakan cara seperti era-era sebelumnya. Permasalahan pendidikan yang semakin dinamis serta penggunaan teknologi yang masif menuntut seorang ibu dapat melek digital, terutama dalam memilih platform belajar anak.
Wanita Islam sebagai organisasi muslim di Indonesia, dengan visi unggul dalam pengabdian umat dan mengatasi tantangan lokal dan global, perlu melakukan pergerakan yang masif dalam menjawab hal tersebut, salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan menggandeng SCHverse yang hadir sebagai kanal pembelajaran online melalui aplikasi bernama Dosis Ambis (DOSAM) yang dapat didownload oleh pengguna Android melalui Google Play Store.
Hadir dengan visi yang sama dengan Wanita Islam, aplikasi DOSAM menyediakan pembelajaran harian hingga konsultasi tugas sekolah bersama teman belajar, yang dipercaya oleh lebih dari 15.000 pengguna aktif dan menggunakan kurikulum yang up to date. Tak hanya itu, Aplikasi DOSAM juga dapat diakses melalui website schverse.id pada menu Apps dan pilih Aplikasi DOSAM sesuai dengan perangkat yang dimiliki oleh pengguna.
Adanya kerja sama ini, seluruh anggota Wanita Islam dapat mengontrol perkembangan studi anak dengan lebih baik juga sebagai media solusi untuk membimbing goals dari anak tersebut.
Ketua Umum dari Wanita Islam Marfuah Musthofa mengatakan adanya Aplikasi DOSAM diharapkan dapat tersebar lebih dari 360 kabupaten di Indonesia, sehingga mendapatkan fasilitas media pembelajaran daring yang dapat dipertanggung jawabkan.
“Para anggota juga bisa lebih melek teknologi, sehingga mampu menyelaraskan antara kebutuhan pendidikan berbasis kurikulum yang ada serta dapat memantau progres belajar anak,” ucapnya.
Sementara itu CEO dari SCHverse Marko Rasuandi menambahkan adanya kerja sama ini, sebuah teknologi pendidikan dapat ditransformasi menjadi lebih efektif dan mampu menghasilkan insan cerdas yang berkualitas di Indonesia.