REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membatalkan rencana satelit yang akan memantau gas rumah kaca secara intensif di Amerika. Pembatalan ini dengan alasan fitur tersebut terlalu mahal dan rumit.
Misi GeoCarb NASA ini seharusnya menjadi satelit berbiaya rendah untuk memantau karbon dioksida, metana, dan kehidupan tanaman berubah di Amerika Utara dan Selatan. Ketika diumumkan enam tahun lalu, misi ini diprediksi hanya menelan biaya 166 juta dolar. Namun, menurut Direktur Ilmu Bumi NASA Karen St. Germain, angka perhitungan terbaru menunjukkan biaya akan membengkak menjadi lebih dari 600 juta dolar AS.
Satelit lain biasanya memantau gas rumah kaca dari orbit rendah Bumi. Sedangkan GeoCarb direncanakan berada di ketinggian yang jauh lebih tinggi 35.786 kilometer dari satu tempat tetap di orbit dan fokus pada Amerika Utara dan Selatan. Perspektif yang berbeda dan lebih jauh itu, menurut St. Germain, terbukti terlalu sulit dan mahal untuk dilakukan sesuai anggaran dan tepat waktu.