Jumat 02 Dec 2022 03:20 WIB

NASA Batalkan Rencana Peluncuran Satelit Pantau Gas Rumah Kaca

Satelit pemantau gas rumah kaca terlalu mahal dan rumit.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Satelit - ilustrasi
Foto: Spacenews.com
Satelit - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membatalkan rencana satelit yang akan memantau gas rumah kaca secara intensif di Amerika. Pembatalan ini dengan alasan fitur tersebut terlalu mahal dan rumit.

NASA akan tetap mengamati polusi karbon yang disebabkan oleh manusia tetapi dengan cara yang berbeda.

Baca Juga

Misi GeoCarb NASA ini seharusnya menjadi satelit berbiaya rendah untuk memantau karbon dioksida, metana, dan kehidupan tanaman berubah di Amerika Utara dan Selatan. Ketika diumumkan enam tahun lalu, misi ini diprediksi hanya menelan biaya 166 juta dolar. Namun, menurut Direktur Ilmu Bumi NASA Karen St. Germain, angka perhitungan terbaru menunjukkan biaya akan membengkak menjadi lebih dari 600 juta dolar AS.

Satelit lain biasanya memantau gas rumah kaca dari orbit rendah Bumi. Sedangkan GeoCarb direncanakan berada di ketinggian yang jauh lebih tinggi 35.786 kilometer dari satu tempat tetap di orbit dan fokus pada Amerika Utara dan Selatan. Perspektif yang berbeda dan lebih jauh itu, menurut St. Germain, terbukti terlalu sulit dan mahal untuk dilakukan sesuai anggaran dan tepat waktu.