Jumat 02 Dec 2022 01:00 WIB

Umum Digunakan, Suntikan Kortikosteroid Justru Perburuk Osteoarthritis

Osteoarthritis lebih banyak ditemukan pada kelompok usia di atas 45 tahun.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Pria memegang lututnya (ilustrasi). Sebagian besar penyebab osteoarthritis pada lutut adalah penuaan.
Foto: www.freepik.com.
Pria memegang lututnya (ilustrasi). Sebagian besar penyebab osteoarthritis pada lutut adalah penuaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Injeksi kortikosteroid merupakan salah satu terapi yang bisa diberikan pada pasien dengan masalah osteoarthritis. Namun, menurut studi, terapi ini justru berpotensi dapat memperburuk kondisi osteoarthritis.

Ada dua studi berbeda yang menyoroti dampak injeksi kortikosteroid pada osteoarthritis. Kedua studi ini telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan Radiological Society of North America.

Baca Juga

Studi pertama dilakukan oleh tim peneliti dari University of California. Studi ini melibatkan 210 pasien yang telah terdiagnosis dengan osteoarthritis pada lutut. Selama dua tahun, sebanyak 70 pasien menerima injeksi kortikosteroid intraartikular sedangkan 140 pasien sama sekali tidak mendapatkan injeksi tersebut.

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa injeksi kortikosteroid pada lutut tampak berkaitan dengan perburukan osteoarthritis di lutut. Hubungan di antara keduanya dinilai signifikan.

Studi kedua dilakukan oleh tim peneliti dari Chicago Medical School of Rosalind Franklin University of Medicine and Science. Dalam studi ini, tim peneliti melakukan perbandingan perkembangan osteoarthritis pada pasien yang menerima injeksi kortikosteroid dengan injeksi asam hialuronat.

Kelompok pasien yang menerima injeksi asam hialuronat tampak menunjukkan perbaikan kondisi osteoarthritis, khususnya pada lesi sumsum. Akan tetapi, pasien yang mendapatkan injeksi kortikosteroid tampak mengalami perburukan yang lebih signifikan.

"Hasil ini mengindikasikan bahwa injeksi asam hialuronat perlu lebih dieksplorasi dalam manajemen gejala osteoarthritis lutut, dan injeksi steroid sebaiknya dimanfaatkan dengan lebih hati-hati," jelas tim peneliti, seperti dilansir Fox News, Kamis (1/12/2022).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement