Kamis 01 Dec 2022 21:54 WIB

Ini Alasan Lansia dengan Komorbid Perlu Lakukan Cek Kesehatan Rutin

Pemeriksaan kesehatan pada lansia untuk memastikan komorbid terkontrol.

Pemeriksaan kesehatan pada lansia untuk memastikan komorbid terkontrol.
Foto: www.freepik.com.
Pemeriksaan kesehatan pada lansia untuk memastikan komorbid terkontrol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam Dr dr Kuntjoro Harimurti, SpPD, K-Ger, MSc, mengatakan bahwa kelompok lanjut usia (lansia) yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid perlu melakukan pemeriksaan secara rutin guna memastikan kondisi kesehatannya selama masa pandemi COVID-19. "Kelompok lansia dengan komorbid harus melakukan pemeriksaan secara rutin dan memastikan komorbidnya terkontrol," kata Kuntjoro Harimurti dalam gelar wicara dengan tema "Perketat Prokes Perkuat Booster Pada Lansia" yang diakses secara daring di Jakarta, Kamis (1/12/2022).

Ketua Divisi Geriatri Departemen Klinik Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo-Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mencontohkan, lansia yang memiliki komorbid diabetes harus memastikan kadar gula darahnya terkontrol dengan baik. "Dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini menjaga kesehatan menjadi sesuatu hal yang sangat penting, terutama bagi mereka yang punya penyakit penyerta," katanya.

Selain memeriksakan kesehatannya secara rutin, kata dia, kelompok lansia dengan komorbid juga harus melengkapi diri dengan vaksinasi serta memperkuat penerapan protokol kesehatan. "Vaksinasi COVID-19 mulai dari dosis pertama hingga dosis penguat kedua atau booster kedua sangat penting untuk memberikan proteksi optimal bagi lansia, terutama lansia dengan penyakit penyerta," katanya.

Baca Juga

Dokter Kuntjoro mengingatkan mengenai pentingnya meningkatkan cakupan vaksinasi booster bagi lansia mengingat saat ini pandemi COVID-19 belum berakhir. Menurut dia, menjadi tugas semua pihak untuk saling mengingatkan mengenai pentingnya vaksinasi COVID-19 bagi lansia terutama bagi mereka yang memiliki komorbid.

"Perlu diperhatikan bahwa keluarga memiliki peran penting untuk mengingatkan anggota keluarga mereka yang merupakan kelompok lansia mengenai pentingnya vaksinasi," katanya.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menyatakan program vaksinasi booster COVID-19 dosis kedua atau suntikan keempat bagi kelompok masyarakat lanjut usia bertujuan untuk memberikan perlindungan yang optimal.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto mengatakan, booster kedua bagi lansia untuk memberikan perlindungan optimal di tengah pandemi COVID-19.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement