Sabtu 03 Dec 2022 00:20 WIB

Indonesia Butuh Industri Daur Ulang Baterai Mobil Listrik

Baterai mobil listrik memiliki usia pakai optimal dalam periode tertentu.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi Mobil Listrik
Foto: Mgrol101
Ilustrasi Mobil Listrik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Semakin hari penjualan kendaraan listrik di Indonesia semakin tumbuh. Hal ini perlu dibarengi dengan industri yang fokus untuk melakukan daur ulang baterai.

Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Drajad Irianto mengatakan, industri daur ulang perlu jadi bagian dari ekosistem mobil listrik agar penerapan mobil listrik tak menimbulkan dampak negatif bagi alam.

Baca Juga

"Di Thailand sudah ada. Tapi hingga saat ini Indonesia belum memiliki industri daur ulang," kata Djajad dalam seminar nasional yang digelar oleh Toyota di ITB, Kamis (1/12/2022).

Menurutnya, baterai mobil listrik memiliki usia pakai optimal dalam periode tertentu. Jika sudah menurun kualitasnya, maka baterai tersebut tidak lagi digunakan untuk mobil.

"Tapi baterai itu masih bisa dipakai untuk beberapa keperluan. Contohnya adalah untuk super capasitor," ujarnya dalam seminar yang digelar secara hybrid tersebut.

Selain itu, lanjut dia, baterai bekas itu juga bisa digunakan sebagai power bank untuk penunjang penggunaan panel surya. Sehingga, hal ini bisa mendorong penerapan panel surya yang lebih masif dalam rumah tangga.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement