REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Senin (5/12/2022), kapsul Orion bersiap untuk kembali ke Bumi. Selama 20 hari terakhir di luar angkasa telah berkelana lebih jauh dari Bumi daripada pesawat luar angkasa mana pun yang pernah dihuni manusia.
Modul European Service Module (ESM) yang ada di kapsul Orion memiliki 33 mesin yang mengontrol dan menggerakkan Orion di sekitar Bulan dan melalui ruang angkasa. Dilansir dari situs resmi Badan Antariksa Eropa (ESA), Selasa (6/12/2022), modul ini juga menyediakan kontrol listrik, bahan bakar, dan suhu untuk pesawat ruang angkasa.
“Orion dan European Service Module telah melampaui ekspektasi sejak awal,” kata manajer misi Badan Antariksa Eropa (ESA) Philippe Deloo.
Ada beberapa masalah kecil yang umum terjadi pada penerbangan uji pertama. Berkat teknik dan kerja keras tim kontrol penerbangan di Johnson Space Center NASA dan ruang evaluasi misi ESA di ESTEC, Belanda, sejauh ini misi Artemis I berjalan lancar.
Orion sekarang dalam keadaan baik-baik saja dan dalam perjalanan pulang. Misi Artemis I akan menguji masuk kembali (re-entry) dan splashdown dengan kecepatan yang belum pernah dicoba. Orion direncanakan untuk mendarat di Samudra Pasifik pada 11 Desember.
Orion memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 39.590 km/jam, 30 persen lebih cepat dari kembalinya Stasiun Luar Angkasa Internasional, dan 24 kali lebih cepat dari peluru yang melaju kencang.
Kurang dari satu jam sebelum splashdown pada 11 Desember, Orion dan Modul ESM serta Crew Module Adapter terpisah. Kapsul Orion akan kembali ke Bumi, sementara European Service Module dan Crew Module terbakar tanpa bahaya di atmosfer.