Jumat 09 Dec 2022 23:43 WIB

Pesawat Luar Angkasa NASA Dijadwalkan Kembali ke Bumi dalam Waktu Dekat

Pesawat tanpa awak Artemis akan dijadwalkan kembali ke Bumi.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Nora Azizah
Pesawat tanpa awak Artemis akan dijadwalkan kembali ke Bumi (Foto: ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/NASA/JPL-Caltech
Pesawat tanpa awak Artemis akan dijadwalkan kembali ke Bumi (Foto: ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Kapsul Orion tak berawak Artemis 1 dijadwalkan untuk kembali ke Bumi pada Ahad (11/12/2022) sore, mengakhiri perjalanan luar angkasa selama hampir 26 hari dengan pendaratan di Samudra Pasifik di lepas pantai Baja California. Orio telah tampil sangat baik hingga saat ini, dan anggota tim Artemis 1 yakin kesuksesan akan berlanjut hingga Ahad (11/12/2022). Tapi mereka tidak menerima begitu saja.

“Kami tidak lengah,” kata manajer misi Artemis Mike Sarafin saat konferensi pers pada Kamis (8/12/2022) sore, dilansir dari Space, Jumat (9/12/2022), “Kami memiliki beberapa hal sulit di depan kami.”

Baca Juga

Memang, kepulangan Orion adalah salah satu fase paling menantang dari misi Artemis 1. Kapsul akan meluncur ke atmosfer Bumi pada Ahad (11/12/2022) dengan kecepatan sekitar 25.000 mph (40.000 kph), atau kira-kira 32 kali kecepatan suara.

Selama masuk kembali , Orion akan mengalami suhu sekitar 5.000 derajat Fahrenheit (2.800 derajat Celcius)—sekitar setengah panas permukaan matahari. Perisai panas kapsul harus menanggung beban termal itu, melindungi sisa pesawat ruang angkasa.

Ini akan menjadi ujian besar bagi pelindung panas, yang masih baru dan belum menghadapi kondisi ekstrem seperti itu. Dengan lebar 16,5 kaki (5 meter), ini adalah pelindung panas terbesar dari jenisnya.

“Tidak ada fasilitas arcjet atau aerothermal di Bumi yang mampu mereplikasi reentry hipersonik dengan pelindung panas sebesar ini,” kata Sarafin.

Jika semua berjalan sesuai rencana, Orion akan meluncur pada Ahad sekitar pukul 12.40 EST (Pukul 17.40 GMT) di Samudra Pasifik, lepas pantai barat Baja California. Situs tersebut berada sekitar 300 mil (480 km) selatan dari zona pendaratan target semula, yang dekat dengan San Diego. Perubahan itu dilakukan untuk menghindari cuaca buruk yang diperkirakan lebih jauh ke utara, anggota tim misi menjelaskan pada Kamis (8/12/2022).

Sebuah kapal Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Portland, akan menunggu di area tersebut untuk memulihkan Orion dan mengangkut kapsul itu kembali ke San Diego. Dari sana Orion akan menuju ke Kennedy Space Center NASA di Florida, di mana ia akan menjalani pemeriksaan pasca-penerbangan penuh.

Orion lepas landas di atas roket Space Launch System (SLS) pada 16 November, memulai misi Artemis 1. Orion meluncur ke orbit bulan pada 25 November dan berangkat pada 1 Desember. Empat hari setelah itu, kapsul melakukan pembakaran mesin selama 3,5 menit selama terbang dekat bulan untuk mengarahkannya ke Bumi.

Jika Orion melakukan pendaratannya pada Ahad (11/12/2022), NASA dapat mulai mempersiapkan penerbangan berikutnya dalam program Artemis-Artemis 2, yang akan mengirim astronaut mengelilingi bulan dengan Orion pada 2024. Artemis 3 dijadwalkan untuk meletakkan sepatu bot di dekat kutub selatan bulan pada 2025 atau 2026.

Akan ada lebih banyak misi setelah itu juga, jika semua berjalan sesuai rencana: NASA bermaksud untuk mendirikan “Artemis Base Camp” berawak di dekat kutub selatan pada akhir tahun 2020-an. Keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh dalam upaya ini akan membantu NASA membawa astronaut ke Mars pada akhir 2030-an atau awal 2040-an, kata pejabat NASA.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement