Lia menjelaskan yang menyebabkan trauma akan gempa di antaranya adalah mengalami sendiri kejadian tersebut, kehilangan orang yang disayangi, melihat korban lain, atau melihat keluarga lain kehilangan orang yang disayangi. Selain itu, kehilangan harta benda hingga kehilangan komunikasi dengan orang yang dipercaya juga bisa memicu trauma.
"Penyebab lainnya adalah kelelahan, kelaparan, kesulitan tempat tinggal dan aktivitas sehari hari seperti makan, mandi, dan merasa beban karena tegang berhadapan dengan ancaman bencana berulang," paparnya.
Trauma terbagi menjadi dua, trauma primer dan trauma sekunder. Trauma primer terjadi pada orang yang mengalami dan berada di lokasi bencana.
Sementara itu, trauma sekunder dialami oleh orang yang tidak mengalami langsung namun terhubung dengan bencana, misalnya para relawan atau keluarga korban yang tidak berada di lokasi pada saat kejadian. Orang orang yang mendengar dan melihat bencana dari media lain secara terus-menerus juga bisa mengalaminya.