REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Kroasia tidak akan berusaha menghentikan superstar Argentina Lionel Messi dengan mengawalnya secara individual. Vatreni akan fokus menggunakan kekompakan untuk menjinakkan seluruh pemain Argentina dalam laga semifinal Piala Dunia 2022 pada Selasa (13/12/2022).
Kroasia berusaha untuk mencapai final Piala Dunia kedua berturut-turut setelah kalah dalam pertandingan final 2018 dari Prancis. Mereka mengejutkan favorit turnamen Brasil di perempat final setelah tertinggal satu gol di perpanjangan waktu tetapi berusaha keras untuk bangkit kembali dengan menyamakan kedudukan dan memaksakan adu penalti yang akhirnya mereka menangkan.
"Kami belum memiliki rencana khusus untuk menghentikan Messi dan biasanya kami tidak berkonsentrasi menghentikan satu pemain tetapi seluruh tim," kata striker Bruno Petkovic pada konferensi pers dikutip Reuters, Ahad (11/12/2022).
"Kami akan mencoba menghentikan mereka sebagai tim dan bukan dengan man-marking. Argentina bukan hanya Messi, mereka memiliki sejumlah pemain hebat. Kami harus menghentikan seluruh tim Argentina," katanya.
Pemenang Ballon D'Or tujuh kali sejauh ini menjadi kekuatan pendorong bagi Argentina, yang membutuhkan du penalti setelah menyia-nyiakan keunggulan dua gol melawan Belanda di perempat final. Dengan tidak adanya pemain yang diskors dan tidak ada kekhawatiran cedera menyusul kembalinya bek Kroasia Borna Sosa, tim asuhan Zlatko Dalic penuh percaya diri dan siap untuk lebih.
Lini tengah mereka yang terdiri dari kapten Luka Modric, Mateo Kovacicm dan Marcelo Brozovic akan menjadi kunci untuk menentukan ritme, seperti yang mereka lakukan melawan Brasil. Bek Josip Juranovic mengatakan ketiganya sangat bisa diandalkan.
"Mateo, Luka, dan Marcelo adalah lini tengah Kroasia terbaik dalam sejarah. Saya rasa itu tidak bisa diulang. Ketika Anda mengoper bola kepada mereka, itu lebih aman daripada menyimpan uang Anda di bank," kata sang bek.
Super-sub Petkovic mencetak gol penyeimbang pada menit ke-117 melawan Brasil untuk memaksakan penalti, dengan Kroasia kini memenangkan keempat adu penalti yang mereka ikuti di Piala Dunia.
"Saya pikir banyak orang yang bukan pesepak bola profesional bisa sukses mengambil penalti," kata Petkovic. "Perbedaannya adalah seberapa kuat mental Anda. Ada tekanan besar yang belum pernah Anda alami sebelumnya. Tapi itu juga membantu ketika Anda memiliki kiper kelas dunia."
Kiper Dominik Livakovic menyelamatkan satu tendangan penalti melawan Brasil setelah juga menyelamatkan tiga tendangan penalti dalam babak 16 besar melawan Jepang. Namun penyama kedudukan dramatis Petkovic membawa mereka ke adu penalti.
"Saya menjadi semakin sadar akan besarnya gol ini setiap hari," kata Petkovic. "Mungkin saya akan mengalami hal serupa di semifinal atau seterusnya."