Senin 12 Dec 2022 22:21 WIB

Pemuda SMAIT Baitussalam Mendapat Bimbingan Konseling

Para remaja dan pemuda perlu mendapat bimbingan konseling psikologi.

 Kegiatan psikososial Bimbingan Konseling bagi Pemuda SMAIT Baitussalam, Bogor. (ilustrasi)
Foto: istimewa)
Kegiatan psikososial Bimbingan Konseling bagi Pemuda SMAIT Baitussalam, Bogor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dispora Kabupaten Bogor bekerjasama dengan Farida Aini Consulting (FAC) mengadakan kegiatan psikososial berupa Bimbingan Konseling bagi Pemuda SMAIT Baitussalam, Bogor. Program ini secara gratis melalui daring maupun luring.

Kepala SMAIT Baitussalam KH Abdul Hakim, mengatakan menyambut baik tawaran kegiatan psikososial di sekolah mengingat hal tersebut merupakan bagian penting untuk memberikan bekal kepada para siswa agar lebih siap menghadapi kehidupan yang dijalani.

"Program ini dimaksudkan agar para pemuda termasuk di dalamnya remaja memiliki kesehatan mental yang baik sehingga konsep diri positif dapat terbentuk," ujar Abdul Hakim,'' kata Abduk Hakim, di Bogor, Sabtu (10/12/2022).

Menurut Abdul Hakim, jika pemuda sebagai generasi penerus bangsa memiliki kesehatan baik fisik maupun mental yang baik tentu menjadi aset bagi negara. Dan dalam bimbingan dan konseling diselenggarakan dengan tajuk ‘Kenali diri dan Persiapkan Karirmu’.

Dalam forum itu, psikolog Farida Aini menyatakan salah satu tugas penting remaja adalah mencari identitas diri. "Remaja perlu mengenal lebih jauh kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat mengidentifikasi potensi yang perlu dikembangkan, terutama terkait pilihan karir di masa depan," ucap psikolog yang juga staf pengajar Universitas Pancasila Jakarta ini.

Farida menambahkan, masa remaja yang dikenal dengan masa badai dan stres, maka harus disikapi dengan bijaksana. Oleh karenanya, remaja membutuhkan dukungan dari orang dewasa di sekitarnya.

Dalam kegiatan tersebut Farida kemudian mengajak para peserta melakukan aktivitas menganalisa kekuatan dan kelemahan dirinya lewat pendapat dari teman-temannya. Hasilnya, sebagian besar peserta kemudian mengungkapkan kegembiraannya karena mendapatkan masukan mengenai apa yang sudah dirasa baik dari dirinya dan yang masih perlu ditingkatkan.

"Bahkan salah seorang peserta mengatakan meskipun jumlah item pernyataan kekurangannya lebih banyak dari kelebihannya, namun ia tetap merasa berterima kasih karena teman-temannya telah memberikan perhatian padanya. Begitu juga dengan aspek kelebihan yang dituliskan teman-temannya mengindikasikan bahwa dirinya memiliki hal positif yang perlu dipertahankan,'' katanya.

Mengacu penelitian, lanjut Farida, memang menunjukkan bahwa individu yang memiliki konsep diri positif biasanya akan lebih unggul tidak hanya dalam bidang akademik namun juga dalam karir dan kehidupan. 

"Di antara ciri individu dengan konsep diri positif adalah individu yang memandang dirinya sebagai orang yang berharga, mampu dan memiliki daya lenting (resiliensi) ketika menghadapi situasi terpuruk. Konsep diri yang positif juga menunjang para remaja untuk dapat menentukan pilihan karir yang akan dituju nantinya,'' tegasnya lagi.

 

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement